Mohon tunggu...
Virkam
Virkam Mohon Tunggu... -

Menulis tanpa berkata dan membaca tanpa bersuara.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dendam Rakyat Kepada KMP Pileg Tahun 2019

26 September 2014   09:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:28 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menyaksikan seluruh proses sidang paripurna , maka telah diputuskan bahwa Pilkada akan dilakukan melalui DPRD. Dengan demikian telah selesai segala kisruh sinetron senayan , yang dipertontonkan secara langsung di berbagai media televisi nasional. Saya sebagai rakyat merasa sangat berduka dan bersedih dengan keputusan itu , karena sesungguhnya kemenangan di peroleh Koalisi Merah Putih ( KMP ). Kemenangan yang berdasarkan syahwat dan emosional politik dikarenakan kekalahan saat pemilihan presiden periode 2014 - 2019. Saya pun memiliki sebuah catatan yang sangat penting yaitu :

KMP berhasil membalaskan rasa sakit hati , dendam , amarah , jengkel , dan lain sebagainya yang ditujukan bukan kepada pemerintahan baru. Melainkan kepada MAYORITAS RAKYAT INDONESIA yang memilih " Jokowi - Jk "

Saya walau berat hati akan menerima keputusan sidang paripurna tersebut dengan " legowo " , tapi semua kejadian itu akan terpatri kuat di lubuk sanubari saya yang terdalam, bahwa hak konstitusi rakyat telah ditindas dan diberangus dengan penuh tertawa kepuasaan dan kebahagiaan pihak KMP. Selamat menjalankan visi- misi partai politik kalian wahai KMP, tapi "tunggulah" kesabaran dan ketabahan mayoritas rakyat akan dituntaskan disaat pemilihan legislatif tahun 2019!

Terima kasih yg sebesar -besarnya kepada anggota dewan terhormat ( PDIP , PKB , Hanura , 11 anggota Golkar dan 6 orang anggota fraksi Demokrat ) yang telah berjuang sampai titik darah penghabisan. Salut dan bangga saya melihat perjuangan yang telah dilakukan. Tapi jangan khawatir, meski kalah di voting paripurna, tapi kalian telah berhasil memenangkan mayoritas hati rakyat, dan sebagai balasannya akan terpatri secara kuat di hati kecil rakyat , kalian akan kami menangkan  di pemilihan legislatif di masa yang akan datang.

Kepada Fraksi Demokrat kalian telah mempertontonkan politik kepalsuan , politik dagelan , dan politik kebohongan yang secara nyata dipertontonkan dengan sikap Walk Out ( WO ) . Khusus kepada Pak SBY sangat disayangkan anda telah gagal dan mencabut keindahan sebagai " Bapak Demokrasi ". Selama 10 tahun telah berhasil mewujudkan pemilihan langsung dengan memuaskan , tapi diakhiri dengan pencitraan yang sangat memprihatinkan dan mengiris hati mayoritas seluruh rakyat Indonesia

Rasanya tidak perlu lagi berbicara panjang lebar tentang panggung politik paripurna, karena kita semua telah sama -sama menyaksikan dan mengetahui hasilnya.  Yang dimana semuanya ( KMP ) penuh kemunafikan dan penjelasan logika yang sangat menyesatkan, tapi dibungkus dengan indah atas nama demi rakyat !

Tapi saya sebagai manusia biasa meyakini bahwa semua terjadi semata - mata atas skenario Tuhan yang maha esa , dan tetap berpikiran positif. Yang dimana semua itu bertujuan , Agar pemerintahan baru ( Jokowi  - Jk ) dan partai pendukungnya harus ekstra kerja keras , membuktikan bahwa mayoritas rakyat tepat memilih kalian di Pilpres yang telah dilakukakan beberapa bulan yang lalu

Wahai KMP , catat baik -baik satu hal . Bahwa kalian berhasil menggoreskan tinta hitam di sejarah NKRI yang kita cintai ini. Dan sejarah tersebut tidak akan bisa dihapus sebagaimana kalian memberangus hak konstitusi rakyat, Mayoritas akan membalas perbuatan kalian suatu hari nanti disaat kalian mengemis suara kami di pileg 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun