Safari politik yang dilakukan Jokowi kepada KMP, setidaknya membuat PKS merasakan perasaan tak menentu atau bahasa ABG nya lagi galau. Karena hampir semua tokoh - tokoh partai KMP tersebut akan ditemui oleh Jokowi, kecuali partai PKS. Karena sampai sekarang belum ada sinyal apapun jika Jokowi akan menemui tokoh politik mereka! Mungkin prasangka dan praduga negatif mulai mengghinggap di bathin PKS, apakah setelah PPP berlabuh ke KIH akan di ikuti juga partai lain?
Sebagaimana yang kita ketahui semua, bahwa ARB dan Prabowo memang motor dari KMP. Tapi perlu dicatat bahwa PKS selama ini merupakan kompor dari koalisi tersebut. Maka bisa dipastikan jika PKS akan merasa sangat tidak suka dengan sikap Jokowi, yang mungkin dimata mereka bahwa Jokowi sedang berusaha memecah belah KMP. Dan sepertinya niat PKS yang ingin membuat benteng permusuhan sudah diterobos oleh Jokowi atas dasar persatuan dan kesatuan Republik Indonesia
Jika diperhatikan secara seksama, PKS sepertinya bagai biang keladi dari kisruh politik panas selama ini. Baik secara langsung maupun tidak langsung, karena PKS bagaikan memiliki dendam kesumat tujuh turunan ke Jokowi. Dan bila di lihat kilas balik kebelakang saat pilpres berjalan, ada beberapa bibit isu negatif yang semuanya memiliki cikal - bakal dari kader PKS. Entah bersifat individu maupun berdasarkan organisasi kepartaian!
Dan seandainya saya memprediksi, sepertinya Jokowi akan berpikir 2x jika menyambangi PKS, apalagi dengan sikap para politisinya yang seolah tidak akan pernah mau mengakui pemerintahan Jokowi. Bahkan secara ideologi sudah sangat jelas PKS dan PDIP memiliki perbedaan bagai air dan api, yang dimana keduanya akan sulit dipertemukan. Sedangkan partai - partai lainnya lebih bersifat fleksibel selama menjunjung nasionalis, sehingga memudahkan Jokowi dalam mencairkan / meredakan kondisi politik di Indonesia
Bila jokowi dalam satu kesempatan memberikan kejutan yaitu menemui PKS, maka pasti akan membuat bergemuruh sebagian besar para pendukungnya. Karena PKS bagaimanapun telah menggoreskan luka yang mendalam disaat pilpres, tapi meskipun begitu pasti bisa dimengerti bahwa Jokowi harus bisa membuka pintu dan bersilaturahmi kepada siapapun dan partai manapun. Itulah seorang negarawan dan pemimpin sejati yang tidak menyimpan amarah dan dendam. Karena Jokowi ialah Presiden seluruh rakyat Indonesia!
Semoga demi kepentingan bangsa dan negara, segala perbedaan dan keegoisan yang bersifat pribadi maupun golongan bisa disingkirkan/dikesampingkan. Dengan demikian Indonesia bisa lebih cepat menyusul kemajuan dalam pemerintahan baru. Maka dengan ini perlulah diberi apresiasi yang setinggi - tingginya atas usaha rekonsiliasi antara Jokowi dan para tokoh parpol oposisi. Mungkin sudah seharusnya seperti ini bahwa Parlemen dan pemerintahan memiliki kekuatan yang seimbang dan sama - sama kuat, serta menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Pancasila dan UUD 1945!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H