*Bupati Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, MM dan anggota DPRD Kota Gunungsitoli, Desak Kapolres Nias, segera menangkap pelaku pembunuhan yang banyak terjadi di Nias.
Gunungsitoli.
Pembunuhan sadis yang terjadi kepada seorang Guru SD Negeri Sihareo, di desa Sihareo III, Kecamatan Somolo-molo Kabupaten Nias Torotodo Waruwu, S.Pd, Senin (10/12) tidak lama setelah pembunuhan penembakan Syukur Gulo, Kamis (22/11/2012) seorang aktivis LSM ICW dan Ketua DPC PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) Kabupaten Nias.
Kasus pembunuhan di Nias cukup banyak yang belum terungkap, seperti pembunuhan sadis kepala desa Tuhegeo II, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kabupaten Nias, O’ozisokhi Laoli pada tanggal 17-8-2012, tewas dengan bacokan parang dikepala dan bahu, Pembunuhan bulan Juni 2012, an. Augustinus Mendrofa alias A. Ponti, di desa lawa-lawa simpang Lololakha, Kecamatan Hiliserangkai, Kabupaten Nias, Pembunuhan (5/5/2012) Delina Ndraha (14), tewas dibunuh didesa Lahemo, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, tewas mengenaskan kepala dipegal, pembunuhan (8/2/2011) Rohani Harefa (8) tewas dibunuh di Desa Hilihao Dusun I, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, tewas mengenaskan, dicekik leher dan dimasukkan kedalam lubang tanah, saat pulang sekolah, Pembunuhan (24/2/2011) Aperliani Zalukhu, tewas dibunuh di desa Bitaya, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara, tewas mengenaskan kepala dipegal, dan masih banyak lagi kasus pembunuhan lainnya yang belum terungkap, ditambah lagi kasus pornografi yang dilakukan secara bersama-sama yang meresahkan masyarakat Nias tersangka masih berkeliaran.
Beberapa keluarga korban pembunuhan dan korban pornografi mendatangi Mapolres Nias Kamis (13/12), untuk memberikan dukungan kepada Kapolres Nias AKBP Mardiaz Kusin Dwihananto Sik, M.Hum, agar tidak takut menangkap pelaku kejahatan pembunuhan di Nias, hal ini, seiring dengan stetmen Kapolres Nias saat dikonfirmasi dengan wartawan ini via telpon Sabtu (24/11/2012), yang mengatakan “polisi yang kelapangan siapa yang menjamin keselamatannnya?”.
Bupati Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, MM, melihat kejadian pembunuhan yang sering terjadi di Nias, langsung bertindak dan memanggil semua penegak hukum dan muspida plus Rabu (12/12/2012) dan mendesak Kapolres Nias agar segera menangkap pelaku pembunuhan yang terjadi di Nias, khusunya daerah wilayah hukum Polres Nias.
Anggota DPRD Kota Gunungsitoli Kamis (13/12/2012) juga melontarkan hal yang sama, bahwa “sangat disayangkan sikap Kapolres Nias yang sangat lambat mengungkap kasus-kasus pembunuhan yang terjadi di Nias, seperti kasus pembunuhan anak Sekolah SD Rohani Harefa yang sudah hampir dua tahun belum ada titik terang dari Kepolisian Polres Nias”, Ketua Komisi A DPRD Kota Gunungsitoli Damili Gea, saat menerima aspirasi masyarakat yang mendatangi kantor DPRD Kota Gunungsitoli bersama beberapa keluarga korban pembunuhan sekitar 50 orang terkait banyaknya kasus pembunuhan yang terjadi di Nias, mengatakan bahwa “akan berkoordinasi dan mendesak Kapolres Nias untuk mengukap kasus pembunuhan yang banyak terjadi di Nias.”
Seorang tokoh masyarakat Yul Daeli juga anggota LSM Topan RI bidang Intelijen NKRI mengatakan “Nias masih belum aman, setiap orang selalu was-was melewati daerah yang sedikit pemukiman, Kepolisian Polres Nias, baru bergerak setelah didesak terus dari beberapa kalangan, beberapa kali naik kemedia, beberapa kali disurati oleh LSM atas kinerja kepolisian Polres Nias, terbukti dari penangkapan pembunuhan Syukur Gulo, setelah didesak beberapa kali dari beberapa pihak, bisa ditangkap pelakunya. Dan bagaimana kasus pembunuhan lainnya oleh karena stetmen Kapolres yang mengatakan bagaimana biaya anggota kelapangan, bagaimana biaya tahanan didalam sel, dan siapa yang menjamin keselamatan anggota dilapangan, sehingga banyak kasus pembunuhan yang tertidur sehingga pembunuhan di Nias akan berjatuhan seiring dengan waktu” tegasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H