Mohon tunggu...
Maya Costanza Oraplawal
Maya Costanza Oraplawal Mohon Tunggu... -

Senang minum air putih, tidak panas dan tidak dingin. Saya biasa saja. Kuliah akuntansi tapi enggak punya bakat ber-akuntansi. Maafkan saya bapak, maafkan saya ibu.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Berikan Diri untuk Dongeng Indonesia

13 November 2014   14:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:54 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dongeng.. Sebuah kebiasaan di rumah yang dilakukan oleh orang tua di kala anak-anaknya masih kecil.. Dongeng dapat membantu anak-anak lebih responsif, berimajinasi, dan mengerti alur sebuah cerita.
Kini sepertinya dongeng mulai terlupakan oleh para orang tua di perkotaan khususnya. Mungkin juga di pedesaan. Entah orang tua yang sibuk atau tidak ada bahan untuk mendongeng.
Dongeng sangat menyenangkan baik bagi yang mendongeng dan yang didongengkan. Menyenangkan bisa bersama-sama ada di dalam sebuah alur cerita baik itu fiksi atau non fiksi. Dongeng dapat membawa anak-anak ke dalam tidur yang nyenyak.

Sebenarnya anak-anak sangat senang didongengi tetapi apakah masih ada yang bersedia mendongeng? Orang tua zaman sekarang cenderung melupakan dongeng padahal mendongeng sangat bermanfaat bagi anak-anak karena akan membantu anak-anak cepat membaca sebelum mereka terdaftar di sekolah.

Anak-anak memang senag didongengi. Teringat saya pernah mendongeng kisah fiksi untuk adik saya dengan latar tempat sekolahnya sendiri sehingga dia bisa membayangkan isi cerita. Kisah fiksi horor yang membuat adik saya nagih. Horor tapi nagih, bahkan cerita belum selesai dia sudah tertidur pulas dengan nyamamnya di samping saya semoga dia tidak mimpi buruk, :p Mendongengkan adik saya itu sudah berlangsung lama ketika dia masih baru masuk SD. Sekarang adik saya sudah besar, sebentar lagi akan SMP. Dia pasti sudah tidak mau didongengi. Ehm, tapi bisa saja masih mau. Coba saja...

Tanggal 2 November 2014 itu adalah hari Minggu diadakannya Festival Dongeng Indonesia di Museum Nasional Jakarta. Festival yang menampilkan banyak pendongeng Indonesia dan seorang pendongeng asal Inggris. Luar biasa! Animo anak-anak yang hadir begitu menakjubkan. Seiring berjalannya waktu dan tampaknya dongeng mulai terlupakan dipatahkan habis-habisan oleh festival ini.

Pendongeng yang silih berganti naik ke atas panggung dengan membawa konsep yang berbeda tidak mengurangi keantusiasan anak-anak yang hadir. Banyak sekali anak-anak yang hadir. Banyak. Saya pun menjadi saksi atas animo anak-anak itu akan dongeng. Mereka bersemangat sekali dan semangat mereka menjadi energi bagi para pendongeng yang selalu dag dig dug naik ke atas panggung. Sebagai LO dua pendongeng dalam festival itu saya tau betul apa yang dirasakan oleh para pendongeng sebelum naik panggung.

Rasa syukur terus terus mengalir di dalam hati saya. Betapa tidak bersyukur Indonesia masih memiliki banyak pendongeng muda yang aktif berkarya. Dongeng yang hidup disajikan mereka di atas panggung dengan konsep mendongeng mereka masing-masing.

Indonesia patut berbangga memiliki Aio Zidni. Mungkin banyak yang belum tahu. Namun kalian wajib tahu sebagai warga negara Indonesia yang cinta akan setiap karya anak negerinya. Aio Zidni singkatnya adalah seorang pendongeng Indonesia yang sudah go internasional dan masih aktif mendongeng ke seluruh Indonesia. Ayo di-googling ya, kepoin yang namanya Aio Zidni. Selain karyanya yang sudah mumpuni, ia pun memiliki sifat yang membumi. Itu yang saya kagumi dari saat bertemu langsung dengannya.

Aksi mereka.. Para pendongeng Indonesia... Patut kita dukung baik moril, tenaga, dan finansial. Kita harus tetap bersatu mengangkat dongeng Indonesia. Demi masa depan anak bangsa Indonesia yang cerah melalui dongeng.
Dan sebentar lagi.. Di tahun 2015 akan diadakannya Festival Dongeng Maluku 2015. Saya bermimpi ingin bergabung dalam Festival itu. Saya terpanggil untuk memberikan diri untuk sukarela membantu festival tersebut demi anak Maluku cerdas. Saya ingin tahu lebih banyak tentang dunia dongeng Indonesia. Semoga momen ini pas bagi saya yang dari dulu ingin kembali ke kampung halaman dan memberikan sumbangsih bagi anak-anak Maluku yang cedas. Berharap Tuhan memberikan jalan bagi saya. Amin. :)

SEMANGAT! PARA PENDONGENG INDONESIA! DONGENG INDONESIA HARUS JAYA DI NEGERI SENDIRI! :) ^-^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun