Mohon tunggu...
rudi wiyono
rudi wiyono Mohon Tunggu... -

orang kecil yang slalu berada dipinggiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasib Sang Penerus Bangsa

30 April 2014   05:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

beberapa hari ini publik terhipnotis atas adanya berita kasus kekerasan dan pelecehan sexsual yang menimpa anak-anak negeri ini. Tak dapat dipungkiri lagi berita ini sangat akrab ditelinga kita saat ini, kejahatan sexsual pada anak mulai dari lingkungan jalanan, kluarga bahkan di dalam intitusi pendidikan seakan menjadi hal Lumrah untuk kita dengar. Sungguh sebuah keprihatinan dan sebuah ancaman berat bagi negeri tercinta ini menurut pandangan saya, kejahatan ini sama berbahayanya dengan kejahatan narkotika ataupun korupsi. bahkan lebih berbahaya dari semua itu. Tunas tunas yang diharapkan tumbuh dengan subur sehingga menjadi batang pohon yang kokoh, harus layu oleh tangan tangan yang semestinya merawatnya.  ya ini sungguh miris untuk dibayangkan, bagaimana hancurnya hati orang tua, terlebih bagaimana nasib korban kedepan?? mampukah dia bertahan dengan trauma mendalamnya??? masih percaya dirikah dia?? atau mungkin kelak di kemudian hari malah justru jadi pelaku bagi korban berikut??

Smua orang bertanya, ini salah siapa?? Gerangan apa yang terjadi pada negeri ini??? Sbuah pertanyaan yang tak perlu dijawab bagiku, namun perlu di pelajari agar kedepan tidak terjadi hal demikian. Belajar dari kasus di sekolah bersetandar internasional JIS, perlu adanya pengawasan dari pihak luar sekolah dan tentunya semua ini menjadi tanggung jawab pemerintah, bagaimana system pengawasan yang baik dari segi lingkungan sekolah, guru pengajar ataupun segala hal yang berhubungan dengan sekolah. Sehingga kedepan sekolah bukan hanya sebagai tempat menuntut ilmu tapi juga pembentukan karakter yang baik, yang bukan hanya mengutamakan prestasi tapi juga nilai-nilai luhur kepribadianya.

Kebanyakan orang tua siswa sudah terlalu percaya pada sekolah, dan sebagian lagi ada ketakutan untuk mengungkap segala keganjilan dalam sekolah, dengan berbagia alasan. sikap tertutup sekoplah dan arogansioknum kadang menjadi penghalang, juga adanya ancaman ataupun intimidasi. intimidasi bagi orang tua tidak terlalu bermasalah, tapi biasanya kalau orang tua murid protes ataupun mengungkapkan ketidak beresan sekolah maka murid yang jadi korban.

hal inilah yang perlu kita cermati banyak diantara kita tentunya terjadi, semua mungkin tidak separah kasus JIS, tapi hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita mungkin tentang aturan sekolah yang tak sesuai, atau perlakuan terhadap murid yang tidak sesuai, atau juga perilaku guru yang tidak patut dicontoh. Sudah selayaknya kita kritis karna anak anak kita adalah modal bagi negeri ini bukan hanya sekedar bagi orang tuanya saja tapi untuk kelangsungan negeri ini nantinya.

Sebagai Contoh kecil didaerah BANTUL SELATAN ada sekolah yang pernah memproklamirkan sebagai sekolah unggulan dan bersetandar Nasional, tapi jika kita tahu lebih jauh kedalam maka anda akan tercengang. Mulai dari adanya aturan-aturan yang tidak layak diterapkan, dan lain-lainya bahkan perilaku guru yang tak sepatutnya diperlihatkan. Di sekolah tersebut ada oknum guru yang telah mendapatkan title sertifikasi tapi masih aktif dan menjadi pelopor perjudian sabung ayam, Ironisnya kegiatan itu dilakukan dilingkunganya yang secara otomatis sering dilihat oleh anak didiknya, coba anda bayangkan! mungkin jika anda adalah anak muridnya yang masih polos akan berpikir "berarti Judi ayam itu tidak apa apa ya? Pak guru aja ikut" dampak buruk lainya adalah lahirnya mental mental petarung. namun namp[aknya waga sekitar dan wali murid sepertinya biasa-biasa saja, seakan itu hal yang lumrah. Karna ketika berteriak pun yang mereka dapati malah caci maki dan lagi-lagi anaknya yang menjadi korban dan tertekan. Seharusnya hal semacam ini perlu tindakan aktif dari dinas terkait ataupun jajaran yang berwajib untuk memberantas segala tindakan yang berpotensi melahirkan generasi-generasi yang hanya akan menjadi sampah masyarakat.

Mari bersama kita jaga GEnerasi Kita. SELAMANYA MERDEKA!!!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun