Mohon tunggu...
Atandira Suainingrum
Atandira Suainingrum Mohon Tunggu... -

Aku dilahirkan di Covalima,Timor-Timur...emh aku wanita yang slalu berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dan semoga hidupku yang hanya sebentar ini dapat bermanfaat untuk semua orang..\r\nAku Mahasiswi PGSD dari Kampus VI Kebumen\r\nUniversitas Sebelas Maret...\r\nmoga perjalanan studyku ini slalu di ridloi oleh ALLOH SWT...amiin..^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PERAN AKTIF OTAK DALAM MENJADIKAN ANAK KRITIS,KREATIF DAN PROBLEM SOLVER

3 Desember 2011   00:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:54 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seiring dengan perkembangan zaman terutama dalampendidikan saat ini, lembaga pendidikan harus mampu mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Memang kita akui saat ini lembaga-lembaga pendidikan sudah mengembangkan sistem pendidikan yang berorientasi pada bagaimana peserta didik dapat berfikir kreatif dan kritis sehingga mampu menemukan sendiri pengetahuan-pengetahuan baru. Tidak mudah untuk membangun anak menjadi manusia kritis, kreatif dan problem solver maka diperlukan suatu pembaharuan strategi, metode, dan teknik pembelajaran.

Mengacu pada Teori hemisphere, yakni teori yang menjelaskan tentang belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Teori belahan otak kanan adalah belahan otak yang berfungsi dalam hal berkreativitas sedangkan belahan otak kiri berperan dalam kegiatan motorik (motor sequence) yaitu berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian dan matematika. Otak merupakan organ tubuh manusia yang paling kompleks, akibatnya dalam pengajaran dan pembelajaran kini dapat menggunakan pendekatan dengan cara yang disejajarkan dengan bagaimana otak belajar secara alamiah. Karena kedua belahan otak penting, maka orang memanfaatkan kedua belahan otak ini secara seimbang. Salah satu cara untuk menyeimbangkan cara kerja belahan otak kanan dan belahan otak kiri yaitu kita dapat menggunakan musik dalam melakukan aktifitas berpikir, serta berolahraga secara teratur.Intektual merupakan kemampuan untuk memperoleh berbagai informasi dan menerapkanya.

Dari teori diatas guru diharapkan dapat menjadikan peserta didik yang kritis, kreatif, dan problem solver. Dalam pembelajaran kritis para pendidik (guru) harus bekerja dengan berdasarkan pengalaman peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidik tidak boleh menuruti segala kemauan peserta didik sehingga proses pembelajaran dapat terjalin hubungan dialogis antara pendidik dan peserta didik sehingga guru tetap mempunyai peran besar untuk membantu peserta didik dalam proses pembelajaran, dan etika serta moralitas antara keduanya tetap terjaga.Pembelajaran kritis merupakan proses dimana manusia berpartisipasi secara kritis dalam aksi perubahan. Pada prinsipnya pembelajaran kritis mensyaratkan penggunaan pengetahuan yang melibatkan kesatuan yang tetap antara aksi dan refleksi sebagai pendekatan ketimbang dengan pedagogy. Tetapi banyak pembelajaran yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran kritis ternyata dilakukan dengan cara pedagogi ataupun indoktrinasi.

Yang kedua yaitu menjadikan anak Kreatif berarti mampu melahirkan sesuatu yang baru. Pada dasarnya semua anak kreatif itu sama, yang membedakan hanya ada pada kekreativitasanya itu ada yang tersalurkan dan ada yang tidak. Untuk memicu anak menjadi kreatif, kita hanya perlu menyediakan lingkungan yang benar untuk membebaskan seluruh potensi kreatifnya serta memberikan stimulasi pada anak sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat pada anak. Bebaskan daya kreatif anak dengan membiarkan anak menuangkan imajinasinya sehingga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dengan caranya sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri.

Proses mental sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan ketrampilan lebih dalam menemukan dan membentuk pemecahan suatu masalah disebut sebagai problem solver. Cara untuk menjadikan anak sebagai problem solver dapat dilakukan dengan kegiatan memberikan stimulus berupa masalah-masalah yang perlu diselesaikan kemudian memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami nilai dan untuk bekerja sama untuk mengkolaborasikan ide-ide mereka sehingga semua masalah itu dapat terselesaikan dengan baik seperti yang diharapkan. Siswa juga dapat mengembangkan kemampuan untuk berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa berfikir kritis, kreatif, menjadi problem solver dan mengembangkan kreatifitas serta intelektual semuanya berkaitan dengan Teori Hemisphere karena semua itu berawal dari otak dimana otak adalah organ yang terpenting manusia,apabila otak kita rusak maka matilah semua organ tubuh kita karena otak adalah pengendali tubuh kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun