Mohon tunggu...
Suaib
Suaib Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah

Senang menulis dan korespondensi. Bertugas mendampingi para guru dan tenaga kependidikan di UPTD SDN Pondok Cabe Udik 01 untuk tumbuh dan berkembang bersama mengembangkan pembelajaran dan memajukan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjaga Keseimbangan Melalui Program Microgreen

28 Januari 2025   08:40 Diperbarui: 28 Januari 2025   08:38 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidak dapat dipungkiri, saat ini makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh siswa di sekolah sudah sangat memprihatinkan. Selain jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi, gizi dan higienis makanan juga menjadi sebuah pertaruhan dalam mengendalikan pola konsumsi makanan di kalangan siswa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang cenderung mengkonsumsi makanan siap saji dengan alasan efektifitas waktu dan efisiensi biaya. Namun tanpa disadari bahwa dalam jangka waktu tertentu akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik konsumen. Berita-berita yang beredar menunjukkan bahwa sudah banyak anak-anak yang terserang penyakit serius yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak seimbang. Jika ini dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan tingkat kesehatan masyarakat akan menurun akibat konsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak seimbang baik porsi maupun nilai gizinya. Dengan demikian dibutuhkan tindakan nyata yang bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk terhadap tingkat kesehatan masyarakat khususnya para siswa. Melalui Program Menjaga Keseimbangan Melalui Program Micro Green UPTD SDN Pondok Cabe Udik 01, siswa dan warga sekolah terbiasa mengkonsumsi makanan terutama dengan sayuran segar yang diperoleh dari budidaya micro green.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan, kesadaran, dan pengalaman belajar bagi para siswa akan pentingnya menjaga kesehatan melalui pola makan dan gizi seimbang melalui pemanfaatan sayuran segar yang bisa mereka budidaya sendiri. Selain itu, sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran yang dikembangkan oleh para guru dengan mengedepankan isu pendidikan yang berkualitas, meningkatkan kesehatan dan kesejateraan, terpenuhinya konsumsi pangan yang seimbang, mengembangkan life skill melalui produktifitas berkelanjutan melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.

Program ini dikemas dalam bentuk aktifitas pembelajaran. Guru, siswa, dan orang tua berkolaborasi mengimplementasikan program melalui projek berkelanjutan. Sekolah menghadirkan narasumber yang kompeten untuk memberikan penjelasan dan pengalaman belajar yang bermakna kepada guru, siswa, dan orang tua. Dalam pembelajaran siswa, guru, dan orang tua berinteraksi membuat micro green baik di kelas maupun dalam green house (sekolah belum memiliki). Siswa merawat tanaman dengan menanamkan sikap dan prilaku hemat air. Akhir dari satu siklus pembelajaran siswa menyajikan makanan dengan melengkapi hasil tanaman dari budidaya micro green. Hasil akhir dari program adalah siswa terbiasa memproduksi sayur secara sederhana, terbiasa mengkonsumsi makanan dengan sayuran segar, dan terbentuknya tanggung jawab terhadap diri dan orang lain terutama meningkatkan kesehatan fisik melalui makanan dengan gizi seimbang.

Adapun perubahan yang signifikan pada bidang pendidikan yang dirasakan oleh multistakeholder yang  terlibat dari program antara lain.

  • Munculnya kesadaran orang tua dan masyarakat akan pentingnya nilai-nilai kesehatan terutama yang terkait dengan makanan, baik penyejian, nilai gizi, dan tingkat resiko terhadap zat yang terkandung dalam makanan tersebut.
  • Sekolah mampu memfasilitasi tumbuh kembang pendidikan melalui penanaman sikap dan prilaku sadar akan kesehatan warga sekolah.
  • Menumbuhkembangkan inovasi pembelajaran yang berimplikasi kepada kemampuan dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran yang bermakna sehingga dapat mengembangkan keterampilan hidup peserta didik yang bermanfaat bagi kehidupan yang akan datang.

Dalam pelaksanaan program ini, kami berupaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs -- Sustainable Development Goals) yang dicanangkan Oleh PBB sebagai cetak biru untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang. Adapun kontribusi program kami terhadap pencapaian SDGs antara lain.

  • Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.
  • Pendidikan berkualitas, yaitu menjamin pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua orang
  • Tanpa kelaparan, artinya program ini kami kemas dengan maksud dan tujuan mencapai ketahanan pangan bagi siswa dan keluarganya, serta memperbaiki nutrisi yang dikonsumsi siswa dan keluarga.
  • Konsumsi dan produksi yang  bertanggung jawab. Artinya program ini kami lakukan secara berkelanjutan sehingga memberikan kesadaran kepada warga sekolah untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang serta pengembangkan produksi pangan sederhana yang mendukung nilai-nilai kesehatan dan nutrisi bagi masyarakat.

Perubahan signifikan yang diharapkan setelah terlaksannya kegiatan ini antara lain:

  • Sistem pembelajaran akan berubah secara bertahap dari pembelajaran berpusat kepada guru beralih menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran yang cenderung mengedepankan konsep dan teori akan berubah menjadi pembelajaran mengembangkan keterampilan hidup bagi siswa sehingga bermanfaat bagi kehidupannya. Proses pembelajaran yang terbatas pada ruang kelas akan beralih menjadi pembelajaran aplikatif untuk menumbuhkan tanggung jawab dan kerja sama melalui pembelajaran di luar kelas.
  • Secara fisik, akan menumbuhkan kesadaran bagi warga sekolah pentingnya sekolah yang hijau dan sehat. Hal ini akan dicapai melalui siklus pembelajaran aplikatif sehingga di sekolah tersedia tanaman sayur sederhana yang bisa mendukung sekolah hijau. Selain itu melalui program ini akan tersedia sayuran yang berasal dari program micro green yang bisa dikonsumsi langsung oleh warga sekolah sebagai bahan makanan pendamping yang bernutrisi tingggi.
  • Secara organisasi akan terbentuk manajemen berbasis sekolah, dimana upaya delegasi tugas dan wewenang dapat dilimpahkan kepada guru-guru secara berkesinambungan. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab akan memunculkan guru-guru yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran di sekolah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun