Mohon tunggu...
Suaib
Suaib Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah

Senang menulis dan korespondensi. Bertugas mendampingi para guru dan tenaga kependidikan di UPTD SDN Pondok Cabe Udik 01 untuk tumbuh dan berkembang bersama mengembangkan pembelajaran dan memajukan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berlayar Tidak Harus Meriakkan Ombak

3 September 2024   08:58 Diperbarui: 3 September 2024   09:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup adalah sebuah proses perjalanan panjang menuju ke satu titik. Titik akhir dari perjalanan itu adalah kebahagiaan. Kebahagian yang selalu menjadi dambaan setiap manusia. Dengan gapaian kebahagiaan itu, setiap manusia berharap akan menemukan jati diri, memperkuat tujuan, serta memperkokoh langkah untuk meraih yang diharapkan. 

Namun dalam perjalanan seringkali kita mendapatkan rintangan yang kadang membuat kita terbuai. Terbuai dalam harapan yang menjauh dan terhempas dalam kerasnya ombak yang menghantam kekuatan diri. Hal ini menjadikan setiap diri harus waspada menghadapi segala rintangan yang pasti menghalangi.

Untuk menuju jalan yang lurus tidak selamanya mulus. Perlu perjuangan untuk bertahan dalam melewati yang terjal. Begitu juga dalam pemikiran. Segala sesuatu yang kita pikirkan adalah bentuk kolaborasi antara pikiran dan perbuatan. Namun terkadang tidak sejalan dengan pandangan orang yang ada di hadapan. Kenyataan yang kita hadapi adalah bahwa tidak semua yang kita kerjakan sesuai dengan ekspektasi orang lain. 

Orang lain kadang menilai diri kita terlalu tinggi dalam mengapai harapan. Padahal yang kita lakukan adalah bagian ikhtiar untuk mendapatkan kepuasan dalam menjalankan segala tugas yang kita emban. Entahlah, apakah kita harus menyerah dengan keadaan. Menyerah untuk selanjutnya memperlambat langkah yang pada akhirnya menjebak kita untuk mundur dipersimpangan. Atau kita kuatkan hati dan pikiran untuk fokus kepada tujuan.

Berjalanlan lurus sesuai dengan rancangan situasi dan keadaan yang sudah kita perkirakan. Harapan di depan sana terus menanti uluran tangan orang-orang yang ingin mengabdikan diri dalam setiap perjuangan. Namun Jika ada kendala yang menghadang, tetaplah istiqomah menjaga amanah. 

Berlayarlah terus menuju ke tepian. Ombak di depan menghadang, hadapilah dengan terus berjalan lurus tanpa harus menghunus. Berlayarlah terus menuju ke tepian tapi tetap menjaga keseimbangan dengan berupaya tidak meriakkan ombak yang kian menerjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun