RA Kartini lahir dari orang tua yang terhormat. Hidup hanya 25 tahun. Menikah dengan pejabat. Belajar sendiri di rumah dengan membaca buku dan majalah. Korespondensi melalui surat dengan sahabatnya di berbagai negara. Menulis buku. Mendirikan sekolah untuk wanita, difasilitasi oleh suaminya. Memperjuangkan emansipasi wanita. Setelah meninggal menjadi tokoh nasional. Hari lahirnya diperingati sebagai hari Kartini.
Inilah alasan Kartini dikenang:
1. Orang tua dan suaminya terpandang, terhormat. Jadi kita perlu menjadi orang tua dan suami yang terhormat agar kelak anak kita bisa terhormat juga
2. Menikah dengan pejabat, mendapat fasilitas dan kemudahan untuk mendirikan sekolah. Jadi kita perlu sumber biaya dan koneksi untuk membangun pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan.
3. Membaca berbagai literatur. Rajinlah membaca, terutama bacaan tentang kemajuan suatu bangsa, bukan bacaan yang menjelekkan suatu bangsa. Bacalah!
4. Menulis surat dan buku.Tulislah apa yang dipirkan, tulislah idenya. Lalu tulisan tersebut sebarkan untuk dibaca orang lain agar mereka tahu isi pikiran kita, baik untuk berbagi. Pengetahuan itu tertulis. Perubahan itu dimulai dari tulisan. Menulislah!
5. Mendidik kaum yang tidak diperhitungkan oleh negara saat itu. Jadi didiklah kaum atau kelompok yang negara kurang perhatikan misalnya para napi, orang terlantar, pemulung, koruptor, dan sebagainnya
6. Berjuang untuk membela kepentingan kaumnya demi bangsanya. Jadi berjuanglah untuk kepentingan kaum yang tidak dibela, yang kurang diperhitungkan, namun tetap demi kepentingan bangsa dan negara. Seperti memperjuangkan usaha kecil, memperjuangkan hak masyarakat kecil, memperjuangkan nasib orang miskin, memperjuangkan kelompok minoritas.
Selamat hari Kartini
Semoga bermanfaat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI