Mohon tunggu...
Suadiyyah Nur Abidah
Suadiyyah Nur Abidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Kesehatan Masyarakat Prodi Ilmu Gizi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pengaruh Globalisasi pada Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pemersatu Bangsa

5 Juni 2022   17:46 Diperbarui: 5 Juni 2022   18:14 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustration by: Canva

Perkembangan teknologi merupakan salah satu ciri dari globalisasi. Di era globalisasi ini, banyak bidang ilmu pengetahuan berkembang pesat. Penemuan dan penelitian sering ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu dan berusaha untuk mencapai teknologi terbaru. Ada juga perkembangan di bidang bahasa untuk semua orang di dunia. Kini banyak orang-orang yang mulai menjadi dwibahasa atau tribahasa, dan bahkan ada juga yang poliglotisme. Poliglotisme adalah kemampuan menggunakan lebih dari satu bahasa (kemampuan berbicara). Hal ini juga didukung dengan akses informasi antar negara yang cepat dan mudah. Selain informasi, komunikasi antar negara juga biasa terjadi. Banyak orang menggunakan teknologi untuk mencari relasi antar negara atau sekedar kenalan, tak sedikit pula yang ingin mendapatkan wawasan baru dari orang ke orang. Beberapa wawasan yang diperoleh seringkali mempengaruhi pemikiran dan pendapat orang tentang berbagai hal, termasuk bahasa. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi globalisasi Indonesia.

Tantangan muncul ketika Indonesia menghadapi era globalisasi, baik faktor internal maupun eksternal. Pengajaran bahasa Indonesia sejak dini perlu dibenahi. Apalagi dengan adanya "gempuran" dari bahasa asing yang seolah-olah "menjajah" bahasa tercinta ini. Selama pembelajaran di kelas, beberapa siswa menganggap bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang membosankan, kuno dan tidak menarik. Sedangkan di sisi lain, bahasa asing seperti bahasa Inggris, Perancis, Arab, dan Korea lebih banyak disenangi dan dipakai oleh anak muda, baik karena tuntutan zaman maupun hanya untuk terlihat lebih keren. Tentu saja bahasa Indonesia tidak akan pernah lepas dari pengaruh bahasa asing, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Hampir tidak ada jarak antara negara satu dan negara lain dalam memberikan pengaruhnya. Sejarah panjang bahasa Indonesia, mencatat bahwa Sumpah Pemuda 1928 menggambarkan kecintaan para pendahulu terhadap tanah air Indonesia, termasuk kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Namun sayangnya, kita seolah tidak berdaya menghadapi gempuran bahasa asing yang masuk sehingga sebagian orang lebih memilih berbahasa Inggris daripada bahasa Indonesia sendiri saat berkomunikasi.

Bahasa Indonesia kini mulai terabaikan di ranah publik, dan karakter identitas bangsa mulai runtuh. Runtuhnya negara bangsa secara simbolis ini, bermula dari agenda globalisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan memodernisasi era Revolusi Industri 4.0. Kehadiran globalisasi tentunya memberikan dampak yang besar bagi suatu negara. Pengaruh globalisasi telah merambah ke segala aspek kehidupan, termasuk bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa Indonesia yang fungsinya telah lama dirasakan. Namun di era globalisasi, bahasa asing dapat dengan mudah masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia dan mulai menggantikan bahasa tersebut dengan identitas nasional yaitu bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, perlu kerja keras untuk mempertahankan bahasa Indonesia itu sendiri, salah satunya melalui pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya pelajaran bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Indonesia memiliki peran strategis dalam pendidikan dan pembangunan bangsa. Dari sini juga dapat dikatakan bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan Bahasa negara. Selain melalui pendidikan, ada langkah-langkah yang bisa kita ambil langkah yang bisa kita ambil untuk mempertahankan bahasa Indonesia yaitu  datang dari diri kita masing-masing mengingat peran kita sebagai generasi muda sangat diharapkan bangsa ini untuk meneruskan dan memperkuat bahasa Indonesia kita, serta mempertahankannya dengan baik.

Penulis: Suadiyyah Nur Abidah - 102111233108

Referensi:

Pramuki, B., dkk. (2014). Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia (modul). Jakarta: Universitas Terbuka.

Tasai, Amran dan Abdul Rozak Zaidan. (2001). Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (modul). Jakarta: Universitas Terbuka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun