Seberapa banyak Perempuan di dunia ini yang benar-benar mampu membaca dan memahami apa sebenarnya isi hati Lelaki?
***
"Semua Lelaki sama saja! Hanya kenikmatan yang sebenarnya mereka cari dari diri wanita!"
Kalimat itu terucap berlomba dengan langkah kakinya yang terbebani sebuah ransel yang sudah terisi baju-bajunya. Pandangan dan Ingatan yang terbawa hingga kini hanya tampak belakang tubuhnya yang kala itu mengenakan sweater hitam yang terhiasi gerai panjang sebahu rambutnya yang indah yang menutupi leher jenjangnya.
Kuakui aku tak mampu bangkit dari keterpurukan kala itu. Bukan karena aku benar-benar tak mampu dan aku tak sedikitpun membencimu karena ucapan-ucapanmu. Aku hanya membenci diriku yang tak sanggup untuk jujur padamu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada ragaku.
***
"Diseksi Aorta dan untuk lebih memastikannya harus dilakukan Radiologi"
Hanya kuanggukkan kepala saja kemudian berlalu dari hadapan dokter bergelar Sp.Jp. dan tak pernah menghiraukannya apalagi untuk bercerita padamu dan membuatmu menjadi terbebani.
Rasa sakitnya benar-benar terasa namun akhirnya bisa kunikmati seiring berlalunya dirimu dari hadapanku entah ke bagian Bumi yang mana. Kepergianmu telah menghadirkan kerinduan yang luar biasa. Kenangan-kenangan indah bersamamu kini kusetubuhi setiap waktu hingga otak kananku mengalami orgasme... aarrgghhhh sungguh luar biasa mendapatkan sebuah kesadaran bahwa aku begitu merindukanmu.
***
"Ya akan kupenuhi permintaanmu namun aku tak tahu kapan bisa menyerahkannya jika telah berwujud! Akan kukirimkan Abu Jenazahmu ke Perusahaan itu untuk di bentuk menjadi in memoriam diamond, mengenai biayanya akan kubantu separuhnya!"