"... di depan pintu... di muka rumahku... ku lihat Dia... selalu berkaca... "
Demikian penggalan lirik lagu yang pernah kutuliskan untuknya. Bisa dikatakan Ku menjadi pengagum rahasianya. Semua yang menjadi auranya tak pernah hilang dari ingatan.Â
***
"... Karir Anda masih bisa berlanjut meski tak di tempat dan kantor ini lagi".Â
Demikian kalimat terakhir dari Manajer Ku manakala perusahaan memutuskan menghentikan langkahku dengan alasan yang tak masuk akal. Performa meningkat, Profitabilitas tinggi serta segala perkembangannya.Â
Ku sadar ini cuma ulah beberapa Orang yang takut posisinya terlampaui olehku.
Ya Ok Lah. Nikmati saja dulu apapun yang terjadi.Â
***
Secangkir kopi hitam yang hangat menemaniku malamnya di teras kecil samping apartemen. Menghadap apartemen di seberangnya.Â
Baru mulai akan kupetik senar gitar yang telah lama hanya kugantung di dinding ruangan.Â
".. Do re mi fa... "