Mohon tunggu...
Hsu
Hsu Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang manusia biasa

Somewhere Only We Know

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rahula

17 Februari 2014   09:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:45 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Diam dan serahkan isi dompetmu!!!" demikian suara ancaman dari bibirnya

Kuterdiam sejenak melirik ke arah ujung belati yang menempel erat pada kulit leherku... lampu merah masih lumayan lama dan hanya mobilku yang terhenti di sini... jika kupaksa melaju tiba-tiba memang bisa saja, namun pasti akan keras hantamannya dengan kendaraan yang sedang melaju cepat dan horisontal.

Karena aku diam tanpa reaksi... pria berjaket jeans biru dengan logat khas Indonesia Timur... memaksa masuk setelah membuka pintu yang telah ia tarik tombol bagian dalam pintunya... ia masuk paksa sambil menginjak pahaku... kesempatan pikirku dan spontan kudorong sekuat tenagaku hingga ia agak terjerembab di kursi samping kemudi pada posisiku duduk... namun dengan sigap pula ia segera berusaha mengatur posisinya... pergumulan terjadi antara aku dan dia di dalam mobil... lengan kiriku sekuat tenaga menahan lengan kanannya yang memegag pisau dan berusaha melakukan gerakan menusuk... sementara lengan kananku memukul-mukul sekenanya saja.

Rasa takut bercampur amarah merasuki pikiran dan tubuhku... sekuat tenaga lengan kiriku yang menahan gerakan menusuk kuarahkan dengan membenturkan lengan kanannya yang memegang belati ke bagian dashboard sekuat-kuatnya... belati terlepas dan jatuh ke kolong bagian kemudi dekat dengan pedal kopling... spontanitas pula yang membuat mata dan lenganku melakukan gerakan menunduk berusaha mengambil belati yang terjatuh... entah berapa pukulan masuk ke kepalaku ketika ku berusaha mengambil belati... dan begitu terambil... sekuat tenaga dengan penuh amarah dan juga entah hawa apa yang merasuki tubuhku... kuhujamkan belati itu sekuat tenaga ke arah lehernya.

Sembuaran darah yang mengenai muka dan bajuku membuatku berteriak... aku ketakutan... tanpa berpikir lagi kubuka pintu samping dan dengan sekuat tenaga kudorong tubuh pria itu dengan kedua kakiku sambil tubuhku bersandar pada pintu kanan mobil yang tertutup. Tubuh pria itu terjatuh ke jalanan dalam keadaan leher tertusuk dan bersimbah darah. Dengan nafas terengah dan menggigil ketakutan... berusaha menenangkan diri sambil memacu mobil sekencangnya.

***

Setelah mobil masuk ke halaman... kututup gerbang sambil mataku menatap ke kanan ke kiri... takut sekali jika ada yang melihatku dalam keadaan wajah terkena percikan darah dan baju putihku berlumuran noda darah. Kututup pintu garasi... aman sudah mobil yang bagian jok kursi sama seperti keadaan wajah dan bajuku.

Hawa menggigil dan rasa takut yang luar biasa menghinggapi tubuhku... rasa yang seumur hidup tak pernah kurasakan sama sekali. Di hadapan cermin dalam kamar mandi aku menangis sambil menutupi wajahku... menangis sambil meradang.

Beberapa menit kemudian kucoba menenagkan diri... membasuh wajah dari noda darah... sambil memejamkan mata kuatur nafasku perlahan... agak tenang.

Setelah tenang... segera ku mandi... setelah itu merapikan baju-baju yang bernoda darah... harus aku buang segera... kududuk di sofa ruang tengah sambil memandang siaran televisi yang tak bisa kupahami karena pikiranku tetap diliputi rasa takut dan sedikit menggigil.

Sambil sedikit memejamkan mata... kurebahkan tubuhku di atas sofa... sementara jari lengan kananku sedikit menjenggut rambut... sempat terpikir kembali bahwa aku besok harus juga membereskan noda darah yang ada pada kursi mobil... ahhh pokoknya semuanya harus bersih... namun...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun