Mohon tunggu...
Shohibul Wafah
Shohibul Wafah Mohon Tunggu... lainnya -

Awal menjajaki huruf.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

-Demi Untukmu Wahai Kalbu Cemburu-

27 April 2012   08:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tak ingin ku kehilangan mu wahai 'Wanita berwajah langit'.
Lelaki itu, ya lelaki itu aku yakin yang telah membuatmu gontai dalam arah menuju pelukanku.
*
Tak ada langkah lain yang lebih berpura-pura untuk menandaskan luka perih tak berujung. Tak ada kata lain yang bisa ku pikir untuk lebih memilih murka. Detak rentan jantungku adalah amril yang tak pernah menengok lelah menghujani ke-dua belah mata belati yang siap bertandang tanpa pamit masuk kedalam pertarungan singkat dengam mu. Dengan mu lelaki perebut sangkar maduku!
*
Sabarku telah pergi menghilang diinjak digerogoti, masih tersisa sebagian dan ku buang jauh dan tak ku tengok kembali untuk ku jadikan tapal kuda. Hanya satu tujuanku! haus ini berkepanjangan tak henti sebelum ke-dua belati ini bersimbah habis darahmu!.
*
Aku hanya lelaki yang ingin menuai tuntas tak tersisa rasa yang terus menggerogoti pikiran dan telah menjadikan tumor DENDAM !!!.
*
Di awali tanpa sesal menyesak, dan telah kusiapkan kubabangan untuk jantungmu! wahai lelaki perebut!.
**
- Karawang, 27 - April- 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun