RingkasanEksekutif
Menurut Effendi Siradjuddin, KetuaUmumAspermigas (Asosiasi Perusahaan MigasNasionaldalam Koran SINDO padatanggal 21 November 2014, adanyatimpangansisiproduksidankonsumsimenyebabkan Indonesia harusmengimporminyaksekitar 1 jutabarel per hari (bph) dan BBM sekitar 850.000 bph. Saatini, produksiminyakduniasebesar 95 jutabph, sekitarseparuhdikonsumsisendirioleh Negara-negaraprodusen. Hanyasekitar 45-50 jutabph yang diperdagangkandipasardunia, dansetengahdarijumlahitudisedotoleh lima Negara pengimporminyakterbesar, yaitu USA, China, Jepang, India, dan Korea. Dalamkondisisepertiitu, Indonesia harusberkompetisidengansekitar 200 negarapengimporminyak lain didunia.
Tanpamengimpor, ketersediaan BBM di Indonesia hanyabertahan 2-3 minggusaja. Kemampuanminyaknasionalsaatini relative minim, hanyasekitar 800.000 bph.
Tigahal yang perludigenjotdalammenghadapimasalahdiatasdalamjangkapendek:
1. Keberhasilandalammenemukancadanganmigasbaru
2. Keberhasilandalammengembangkansumber energy non fossil
3. Menggesergayahidupmasyarakat yang borosdanbergantungpada energy fossil
Makadariitu, Indonesia harusmenemukansumber alternative bahanbakarbarupenggantisumber energy fossil, yaituBioethanol yang bersumberdaritumbuhan yang kitaketahuimerupakansumber yang dapatdiperbaharui.
BahanbakusumberpembuatanBioetanolbanyakterdapatdi Indonesia. Tumbuhan yang potensialuntukmenghasilkanBioetanolantara lain tanaman yang memilikikadarkarbohidrattinggi, sepertitebu, nira, aren, sorgum, ubikayu, jambu mete (limbahjambu mete), garut, batangpisang, ubijalar, jagung, bonggoljagung, jerami, dantebuataubagas (ampastebu).
Perusahaan kamitertariklebihlanjutuntukmengolahBioetanol yang bersumberdariTebu.Karena, produksitebudi Indonesia saatinihanyadiproduksiuntukgulapasirsaja.Tidakadaproduksilebihlanjut. Padahaltebudapatdigunakandaridaunhinggaakarnyabahkanampasnya yang seringtidakdigunakandandibuangbegitusaja, dapatdigunakanuntukmemproduksibioetanol. Bioetanol yang bersumberdaritebu, menurutpenelitiankami, termasuk yang paling murahdaripadamenggunakansumberbahanbakutumbuhan lain. penghasilandariproyekinipunlumayanbesar, apalagidisaatsekaranginidimanamasyarakatsangatmembutuhkanalternatif BBM yang lebihmurahdanramahlingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H