Mohon tunggu...
Fajar Setiawan
Fajar Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syahid

Meminati sosial-keagamaan, bahasa dan sastra, olahraga khususnya sepak bola, dan (sedikit) politik. Menulis saat ingin dan sempat. Semoga selalu ada manfaat yang bisa didapat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Atas Dasar Kemanusiaan

20 Oktober 2023   08:33 Diperbarui: 20 Oktober 2023   08:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cukuplah menjadi manusia untuk berdiri di pihak Palestina. (Sumber gambar: Instagram/Towards Eternity)

Sungguh, segelintir orang itu membuatku muntah.
Mengutuk perlawanan sang pribumi kala mempertahankan tanah yang dijarah.
Menutup mata saat ia dihabisi dengan bengis puluhan tahun penuh darah.
Perbedaan agama dan bangsa yang ada,
Terbumbui pemelintiran fakta oleh media,
Seolah membutakan mata hati s'bagai manusia.
Ia lupa bagaimana negerinya sendiri dahulu bebas.
Merebut tanah yang dikuras rakyat diperas.
Melawan kolonial hingga cengkeraman lepas.
Akankah ia katakan bunga bangsanya yang telah berjuang itu,
Dengan harta dan darah beriring pilu,
Bersatu padu tanpa peduli agama dan suku,
S'bagai kelompok yang tak bermutu?
Sungguh,
Kumencari obat untuknya.
Obat yang membuat sadarnya tak akan lagi sirna.
Sebagai manusia,
Sebagai manusia.

Bogor, 20 Oktober 2023 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun