Pak Listin pun bergegas memanggil semua anaknya dan langsung berkumpul di satu kamar, yaitu kamar istrinya. Dengan perasaan yang tidak karuan, Pak Listin menceritakan hal yang baru saja terjadi di depan rumahnya kepada istri dan anak-anaknya. Sontak mereka pun merasa takut dan bingung harus berbuat apa menghadapi situasi aneh dan tidak masuk akal itu.
Belum sampai satu jam, tiba-tiba rumah Pak Listin kedatangan sekelompok orang asing lagi yang tampak mirip dengan sebelumnya.Â
Ternyata, mereka semua diundang oleh si orang asing pertama untuk menempati rumah Pak Listin, yang pada akhirnya rumah Pak Listin pun dipenuhi oleh orang-orang tidak dikenal yang terus bermunculan dan tinggal di rumahnya.
Tidak hanya sampai di situ, orang-orang itu pun akhirnya tanpa ragu mengusir Pak Listin sekeluarga dari rumahnya dan menyisakan sepetak tanah di halaman depan untuk ditempati Pak Listin.
Brakkk...! Pak Listin terjatuh.
Ternyata, itu semua adalah mimpi dalam tidurnya di siang hari itu. Bergegaslah ia mengambil segelas air dan sepotong roti untuk menenangkan diri.
Tak lama, terdengar suara kecil ketokan pintu di luar rumahnya. Hingga saat Pak Listin membukanya, ternyata yang hadir di hadapannya adalah si orang asing yang ada dalam mimpinya tadi.
Cerpen oleh: Fajar Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H