Bagi warga Cibinong dan sekitarnya, tentu sudah sangat akrab dengan Stasiun Cibinong. Stasiun yang tepatnya berada di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor-Jawa Barat ini merupakan stasiun KRL Commuter Line Jabodetabek yang masuk dalam lin Bogor (Jakarta Kota-Nambo).
Stasiun dan jalur ini diketahui dibangun dan dibuat pada tahun 1990-an yang pada awalnya dibangun untuk melayani kereta api batu bara dari Stasiun Cigading, tetapi akhirnya batal. Kemudian untuk menjaga aset yang ada, stasiun ini sempat melayani KRD (Kereta Rel Diesel) tujuan Stasiun Manggarai dan Stasiun Nambo, namun hal itu pun tidak berlangsung lama karena okupansi penumpang yang minim. (heritage.kai.id)
Sebagai warga asli Pabuaran yang jarak dari rumah menuju stasiun tersebut hanya beberapa ratus meter saja (jika berjalan kaki sekitar 5 menitan), lebih-lebih Sekolah Dasar yang berada di dekat stasiun tersebut merupakan sekolah saya dulu, maka saya pun cukup tahu bagaimana perkembangan Stasiun Cibinong dari masa saya SD dulu hingga kini yang telah menjadi stasiun modern dan sangat ramai di hampir setiap harinya.
Sebelum stasiun "di atas bukit" itu bertransformasi menjadi stasiun KRL Commuter Line yang kian keren seperti saat ini, bangunan yang ada di stasiun itu dulunya tampak begitu menyeramkan. Banyak coretan, pohon-pohon besar, rerumputan yang tinggi, hingga suasana yang mencekam saat malam, lebih-lebih sejak terjadi kasus pembunuhan.
Sayangnya pada masa itu, karena saya masih duduk di Sekolah Dasar dan belum mempunyai ponsel, maka tentu tidak ada foto yang bisa saya abadikan satu pun.
Adapun Sekolah Dasar yang berada di dekat stasiun itu, adalah SDN Pabuaran 02 dan SDN Pabuaran 07. Sementara itu, saya adalah siswa yang dulu duduk di SDN Pabuaran 02 (tahun 2007-2013). Kedua sekolah tersebut masih ada dan aktif hingga kini.
Jarak yang berdekatan antara sekolah dan Stasiun Cibinong yang (dulu) terbengkalai itu, ditambah padatnya perumahan warga di sekitar, membuat rel dan bangunan stasiun tersebut di setiap pagi sampai sore harinya menjadi tempat bermain, nongkrong, ngabuburit saat bulan puasa dan sebagainya oleh anak-anak dan remaja saat itu (termasuk saya).
Namun di sisi lain, jalur rel yang berada di stasiun tersebut kerap juga menjadi tempat hal-hal yang kurang baik, seperti sebagai medan ribut anak sekolah, tawuran antarsekolah, hingga pernah pula terjadi perampokan dan pembunuhan di sekitar rel.