Cahaya matahari menyinari manusia-manusia pagi
Terlihat punai-punai begitu riang menari di bawah putihnya awan
Para tanaman berterima kasih kepada sinar yang kembali mengobati rindunya
Gunung dan sawah pun menyambut dan bersalam
Bertepatan dengan peringatan maulid
Bergegaslah aku menuju dangau Farid
Membersamainya dalam pagi yang penuh sisa embun semalam
Berdiskusi soal masa lalu juga masa depan
Ditemani secangkir kopi panas nan eksotis
Bersama pasukan risol dan gemblong yang hitam dan manis
Menjadi pagi yang terlalu indah tuk dilewatkan begitu saja
Aku ingin
Pagi ini tercatat
Dalam seonggok puisi ini
Fajar Setiawan, 28 September 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H