Mohon tunggu...
Fajar Setiawan
Fajar Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syahid

Meminati sosial-keagamaan, bahasa dan sastra, olahraga khususnya sepak bola, dan (sedikit) politik. Menulis saat ingin dan sempat. Semoga selalu ada manfaat yang bisa didapat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Esok dan Tobat

27 September 2023   00:30 Diperbarui: 10 Oktober 2023   10:52 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Pixabay/Melk Hagelslag

Namun, baru saja membuka pintu kamar, ia melihat sejumlah uang tergeletak di atas kulkas dekat kamar ibunya.

Rudi kembali masuk dan menutup pintu kamar sejenak sambil berpikir untuk mengambil uang itu dan menggunakannya untuk berjudi esok hari.

"Besok aja kali ye tobatnya.. kapan lagi bisa taruhan sampe jutaan!", gumam Rudi meski sedikit ragu.

Namun akhirnya ia pun langsung mengambil puluhan lembar uang merah di atas kulkas itu dan mengunci pintu kamarnya.

Pada keesokan paginya, ibunya mengetahui uang di atas kulkasnya hilang dan menduga Rudi yang mengambilnya. Ibu berusaha membangunkan Rudi dengan ribuan ketokan pintu. Namun, karena merasa kesal dan tidak sabar, ibunya pun masuk ke kamar melalui jendela yang kebetulan lupa dikunci oleh Rudi malam tadi.

Betapa terkejutnya ibu Rudi melihat Rudi yang sudah tak lagi bernapas. Sekujur tubuhnya dingin dan kaku. Sontak ibu berteriak histeris memanggil suaminya yang saat itu masih berada di kamar mandi.

Brakkk..! Tubuh Rudi seketika jatuh dari tempat tidur.

Ternyata, semua itu hanya mimpi. Rudi terbangun dari tidurnya pukul 2 pagi. Ia kaget dan langsung menangis tersedu-sedu.

Akhirnya, Rudi pun segera meletakkan kembali uang ibunya di atas kulkas dan berlari menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu kemudian salat tobat.

Kali ini, Rudi betul-betul berhasil melawan hawa nafsunya yang selama ini telah dikuasai oleh setan. Rudi telah diberi "kode" lewat mimpinya malam itu oleh Tuhan untuk segera bertobat sebelum ajal menjemputnya.

Dan ternyata, mimpinya itu juga benar-benar menjadi kenyataan saat Rudi ditemukan tak sadarkan diri setelah menunaikan salat subuh berjemaah di masjid. Rudi pun wafat sebagai orang yang bertobat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun