Mohon tunggu...
Fajar Setiawan
Fajar Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syahid

Meminati sosial-keagamaan, bahasa dan sastra, olahraga khususnya sepak bola, dan (sedikit) politik. Menulis saat ingin dan sempat. Semoga selalu ada manfaat yang bisa didapat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ditanya Soal Skor Kebebasan Berpendapat, Begini Menurut Para Bacapres

20 September 2023   05:25 Diperbarui: 20 September 2023   10:30 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase Ketiga Bacapres 2024. (Foto: CNBC Indonesia)

Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Narasi dalam acara Mata Najwa on Stage bertajuk "3 Bacapres Bicara Gagasan", bertempat di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, pada Selasa (19/9).

Acara tersebut mengundang ketiga bacapres 2024 yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto yang hadir bergantian dalam sesi berbeda untuk membicarakan gagasan, berdialog dengan civitas akademika dan audiens Mata Najwa. Acara itu disiarkan pula secara live di kanal YouTube Najwa Shihab, website Narasi, dan UGM.

Setelah para bacapres mengemukakan gagasan demi gagasannya, terdapat salah satu isu menarik yang dibahas pada sesi tanya jawab, yaitu terkait kebebasan berpendapat. Dari hasil suatu polling, Mbak Nana --panggilan Najwa Shihab-- meminta pendapat para bacapres mengenai skor kebebasan berpendapat di Indonesia selama ini. Dari ketiga bacapres tersebut, masing-masing memberikan skor dan pendapat yang berbeda.

Pertama, Anies Baswedan. Dari skala 1-10, Anies memberikan skor yang cukup rendah yaitu 5 hingga 6. Ia menjelaskan pendapatnya secara gamblang, bahwa selama masyarakat Indonesia mengkritik pemerintah atau menulis tentang Indonesia dengan menyebut kata "wakanda" (sebuah kata pelesetan Negara Indonesia), maka skor kebebasan berpendapat itu rendah.

Memang, ini bisa dilihat di berbagai komentar medsos, sering kali warganet tidak berani untuk menyebut nama negaranya sendiri saat berpendapat apalagi mengkritik, sehingga mereka pun mengubahnya menjadi "wakanda", "konoha" atau yang lainnya untuk "mencari aman".

Kemudian, Ganjar Pranowo. Berbeda dengan Anies, dalam hal ini ia memberikan skor yang lebih besar, yaitu 7,5 dari 10. Ganjar mengambil contoh dengan menceritakan dirinya yang sering kali di-bully atau dihina, namun tak pernah sekali pun ia proses ke jalur hukum, ia terima dengan baik dan ikhlas. Demikian argumentasinya.

Sedangkan Prabowo Subianto, menilai kebebasan berpendapat selama ini dengan skor yang tinggi, 8 dari 10. Ia mengutarakan bahwa selama itu bukan berita hoaks, fitnah, ujaran kebencian dan sebagainya, kebebasan berpendapat selalu dijamin oleh undang-undang. 

Selain itu, ia juga membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain yang jika dibandingkan, Indonesia dianggapnya "lumayan" dalam hal kebebasan berpendapat. Demikian menurut Prabowo.

Bagaimana menurut bapak-ibu-saudara sekalian? Setuju kah dengan salah satu pendapat dari ketiga bacapres kita? Atau punya skor dan pendapat yang berbeda? Share your thoughts!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun