Mohon tunggu...
Fajar Setiawan
Fajar Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syahid

Meminati sosial-keagamaan, bahasa dan sastra, olahraga khususnya sepak bola, dan (sedikit) politik. Menulis saat ingin dan sempat. Semoga selalu ada manfaat yang bisa didapat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kejamnya Waktu

19 September 2023   20:50 Diperbarui: 19 September 2023   21:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Unsplash/Aron Visuals

Detik demi detik terus berjalan
Semenit dengan enam puluh detiknya
Sejam dengan tiga ribu enam ratus detiknya
Dan sehari dengan delapan puluh enam ribu empat ratus detiknya

Namun, tak satu detik pun kau dapat kembali
Kau memang begitu berharga tak ternilai
Tak dapat dibeli
Tak logis untuk diulangi

Meski begitu
Kau pun tampak begitu kejam
Berlalu dengan demikian cepatnya pada momen istimewa
Berjalan lambat saat kami sedang lara

F. Setiawan, 19 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun