Sebagai peminat bahasa, bisa dikatakan saya cukup risi setiap kali melihat penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidahnya. Misalnya, begitu sering saya jumpai penggunaan bahasa yang tidak baku pada papan-papan informasi jalan raya, area wisata, transportasi serta tempat umum lainnya, hingga ruang lingkup lembaga pemerintahan.
Juga, sebagai mahasiswa tingkat akhir, saya sangat mempertanyakan, mengapa dari ratusan artikel jurnal, skripsi, tesis sampai disertasi yang pernah saya baca hingga saat ini, banyak sekali saya temukan bahasa yang tak baku. Padahal sebagaimana yang kita ketahui, dalam penulisan karya ilmiah haruslah menggunakan bahasa baku.
Asumsi saya, ini terjadi karena beberapa faktor, termasuk salah satu dan duanya adalah pengaruh kebiasaan dan orang lain, serta kurangnya minat maupun wawasan terhadap pengetahuan ragam baku bahasa Indonesia.
Ernawati Waridah dalam bukunya yang berjudul "Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku" menjelaskan bahwa kata baku merupakan ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Standar yang dimaksud yaitu mengacu pada ketentuan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), tata bahasa baku, dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu ragam cakapan (tidak baku) lah yang memang hampir selalu kita jumpai. Tentunya, perlu diperhatikan bahwa ragam cakapan tidaklah untuk digunakan dalam konteks formal. Cukup gunakan dalam obrolan sehari-hari, berkirim pesan kepada teman, serta konteks informal lainnya.
***
Berikut ini 30 kata tidak baku yang sering dianggap baku oleh banyak orang. Telah saya susun berdasarkan alfabet dan warna fon berbeda agar lebih nyaman untuk dibaca. Semoga bermanfaat!
TIDAK BAKU -> BAKU
- Aktifitas -> Aktivitas
- Analisa -> Analisis
- Antri -> Antre
- Berfikir -> Berpikir
- Cicak -> Cecak
- Diagnosa -> Diagnosis
- Dulu -> Dahulu
- Ekstrim -> Ekstrem
- Faham -> Paham
- Ghaib/Ghoib -> Gaib
- Goa -> Gua
- Himbau -> Imbau
- Hutang -> Utang
- Kadaluarsa/Kadaluwarsa -> Kedaluwarsa
- Karir -> Karier
- Komplek -> Kompleks
- Kreatifitas -> Kreativitas
- Legalisir -> Legalisasi
- Materai -> Meterai
- Mempengaruhi -> Memengaruhi
- Nahkoda -> Nakhoda
- Nomer -> Nomor
- Rapih -> Rapi
- Resiko -> Risiko
- Respon -> Respons
- Ruh -> Roh
- Sekedar -> Sekadar
- Standarisasi -> Standardisasi
- Survey -> Survei
- Taubat -> Tobat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H