Rasa aman dan nyaman dari para pengguna merupakan prioritas KAI Commuter.
"Menghadirkan layanan berkualitas untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan rekan commuters" (commuterline.id)
Rekan Commuters!
Dulu, mungkin kita sering kali waswas jika pergi ke suatu tempat menggunakan transportasi umum seperti angkot atau sejenisnya, karena maraknya kasus kejahatan (pencopetan dan sebagainya). Bahkan, boleh jadi pula sampai saat ini, orang yang selalu menggunakan kendaraan pribadinya ke mana-mana, sebenarnya pun "dihantui" rasa khawatir adanya pembegalan di jalan.
Oleh karena itulah, bagi saya, KAI Commuter dapat hadir sebagai solusi.
Memang, tindak kejahatan bisa terjadi di mana pun, apa pun moda transportasinya. Namun, KAI Commuter selalu berusaha menghadirkan keamanan dan kenyamanan semaksimal mungkin bagi para pengguna. Sebut saja, dengan tersedianya gerbong kereta khusus bagi kaum wanita, pemasangan kamera pengawas atau CCTV, imbauan menjaga barang bawaan oleh para petugas, serta adanya satpam dalam gerbong kereta maupun tiap stasiun.
Turut Berandil dalam Mengurangi Emisi Karbon
Tanpa ada niat untuk menjadi "sok pahlawan" atau "sok mulia", ini adalah hal yang juga mendasari diri saya pribadi untuk menjadi pengguna setia transportasi umum, khususnya KAI Commuter Line. Sebagaimana kita ketahui, pengurangan emisi karbon merupakan salah satu program pemerintah. Oleh karenanya, tentu, sebagai warga negara yang baik, kita harus mendukungnya sepenuh hati. Dan, menggunakan jasa transportasi umumlah salah satu cara dalam mendukungnya.
Dikutip dari sebuah artikel berita pada situs KAI (kai.id), disebutkan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris melalui Our World in Data, emisi setara CO2 per penumpang km pada kereta api adalah 41 gram, mesin sepeda 103 gram, dan mobil sebesar 192 gram. Jika dihitung, jam melakukan perjalanan dengan kereta api yang mengangkut 1.120 penumpang, emisi CO2 yang dihasilkan hanya sebanyak 45.920 gram per km. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan emisi CO2 yang dihasilkan oleh sepeda motor sebesar 115.360 gram dan mobil sebesar 215.040 gram dalam perjalanan yang sama.
Sehingga, data ini menunjukkan bahwa kereta api memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan sepeda motor dan mobil. Dengan memilih transportasi kereta, kita turut berpartisipasi dalam mengurangi emisi karbon dan memberikan kontribusi terhadap kesehatan lingkungan.
Di samping itu, KAI juga memiliki layanan kereta yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan sumber energi listrik, termasuk salah satunya ialah KRL Commuter Line Jabodetabek. Dikatakan lebih ramah lingkungan karena misalnya saja untuk perjalanan kereta komando, satu rangkaian KRL terdiri dari 8 hingga 12 kereta dengan kapasitas maksimal 3.000 penumpang. Dengan demikian, satu rangkaian KRL tersebut mampu menggantikan penggunaan sebanyak 428 mobil pribadi dan 1.500 sepeda motor. Hebat, kan, #RekanCommuters?!
Demikian kira-kira alasan mengapa saya menjadi pengguna setia KRL Commuter Line. Bahkan terus terang, bukan hanya saat mau "ngampus" aja, saya pun tetap menggunakan jasa Commuter Line untuk menghadiri kegiatan-kegiatan lain, seperti mengunjungi rumah dosen, silaturahmi kepada saudara, hingga menghadiri pengajian.