Jika dilihat dari kegunaannya ada empat fungsi media yaitu to inform, to educate, to control, dan to entertaint. Rasanya sulit membayangkan bahwa media menjadi bagian dari konflik.
Namun kejadian teoretis dan temuan di lapangan telah menunjukan hal sebaliknya, bahwa media tidak hanya menjadi bagian dari sebuah konflik atau berada dalam situasi konflik, melainkan makalah penyebab konflik dengan kekuatan modal, tenaga kerja, informasi, dan teknologi yang dimilikinya,
Media mampu berbuat banyak hal dimasyarakat. Beberapa para ahli mengatakan setidaknya ada 4 konsep yang harus diperhatikan ketika membicarakan media dalam situasi konflik yaitu (1) kepemilikan media, (2) bandwangun effect, (3) infection dan (4) bahasa-bahasa media. Kerja jurnalistik media dipengaruhi banyak hal, salah satu yang paling dominan adalah pemilik media (media owner).
Ahli lain menyatakan bahwa siapa yang mengontrol proses komunikasi massa niscaya mendapat pengaruh besar dalam konteks sosial yang lebih luas.
Efek ini nampaknya diminati oleh pemilik media, sehingga kepentingan ekonomi politik mereka acapkali harus masuk dalam ranah kerja jurnalistik yang dilakukan oleh awak media.
Maka pemilik media memang memiliki kepentingan ekonomi politik dari media yang dimilikinya.
Perjumpaan pemilik media dengan jurnalisme menjadi perjumpaan yang menarik sebab kedua-duanya memiliki kepentingan atas media.
Dalam studi ekonomi politik media, kita perlu melihat wartawan sebagai pihak yang menyiapkan produk informasi kepada audiens.
Kita juga perlu melihat bagaimana interaksi wartawan dengan pemilik media dalam kaitannya dengan kinerja jurnalistik.
Sebab jika seorang wartawan berpolitik, atau dipengaruhi pemilik media untuk berpolitik, maka dia akan mempunyai sikap berbeda terhadap informasi.
Banyak persaingan dalam media massa dan terkadang bisa memicu konflik yang tidak dapat dihindarkan.