Mohon tunggu...
Nisa Sawalia
Nisa Sawalia Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi SMK

Hobi menulis puisi, cerpen, kritik dan menggambar Seorang siswi SMK biasa saja , ingin mencoba banyak hal selagi masih sekolah hanya tinggal beberapa bulan saja Saran dan kritik bapak, ibu, kakak, adik sangat saya butuhkan untuk menjadi lebih baik lagi, Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Titik dan Koma

7 Agustus 2023   12:53 Diperbarui: 7 Agustus 2023   12:55 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Makasih ay.. "

Sebuah bucket bunga dan snack diberikan kepada tika, wajahnya terlukis kan senyuman bahagia, meski mereka baru saja berbaikan setelah perkelahian yang membuat air mata tika terjatuh.

Baru saja kata-kata kasar hilang dari mulut mereka berdua, ya biasalah pacaran jaman sekarang ingin dimengerti tapi tidak pernah mengerti ingin diperhatikan tapi tidak pernah memperhatikan, mereka sudah bermesra bercanda gurau berdua.

Tanpa alasan tiba-tiba malam itu dia berubah kembali menjadi kasar dan tak tentu arah, meminta aku mengembalikan hadiah bucket itu padanya, sedih aku menangis malam ini mengingat kejadian saat pertama kali aku bertemu dengannya.

Aku melihat dia di tengah lapangan, upacara Senin pagi yang cerah menambah pekat biru di atas langit sana. Aku suka penampilannya, selalu ku perhatikan gerak-gerik nya, saat upacara berakhir, rombongan kelas bubar sedang aku masih terpaku melirik-lirik.

Teman sekelas ku berjalan menuju arahnya, dia tersenyum entah membicarakan apa, sedih sekali rasanya mereka berdua duduk mengobrol, aku lekas masuk kelas. Aku kehilangan semangatku apalagi aku mengetahui bahwa pacarnya itu adalah teman dekatku.

Hari-hari berlalu, aku kerap menemani teman dekatku, Mella yang berpacaran dengan dia yang aku suka, namun ku lihat dirinya memperhatikan ku dia juga sering tersenyum ketika kita berpas-pasan dan saling pandang, ya ampun di manis sekali.

Tanpa ku sangka hari itu menyatakan rasa sukanya padaku, padahal dia masih berpacaran dengan Mella, aku senang tetapi tidak ke terima, aku tidak ingin menyakiti hati temanku.

Selang beberapa hari kemudian, aku mendengar kabar tak biasa, dia memutuskan hubungannya dengan Mella.

"Aku sudah putus dengannya dengan begini kau akan menerima aku kan? "

jujur saja perasaanku sangat senang kala itu, tetapi aku tetap menolaknya karena aku tahu Mella masih menyimpan perasaan padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun