Mohon tunggu...
Study Rizal L. Kontu
Study Rizal L. Kontu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bidang yang saya geluti terkait dengan filsafat, dakwah, dan civic educatiion.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Studi Dakwah: Sebuah Ihtisar dan Implikasi

9 Mei 2024   10:03 Diperbarui: 9 Mei 2024   10:06 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Definisi dakwah dalam ilmu sosial mencakup aspek studi tentang komunikasi antara pendakwah dan audiensnya, analisis dampak sosial dari pesan-pesan dakwah yang disampaikan, serta peran agama dalam membentuk struktur sosial dan pola interaksi dalam masyarakat. Sebagai objek kajian ilmu sosial, dakwah dianalisis dalam konteks dinamika sosial, perubahan nilai dan norma dalam masyarakat, serta bagaimana pesan-pesan dakwah diinterpretasikan dan diterima oleh berbagai kelompok sosial.

Berikut ihtisar dan implikasi studi dakwah dari perspektif ilmu sosial.

1. Ihtisar

Dakwah, sebagai aktivitas penyebaran ajaran agama dan pesan spiritual, memiliki banyak dimensi yang dapat dianalisis dari perspektif ilmu sosial.

Ihtisar utama mengenai dakwah dari perspektif ilmu sosial adalah sebagai berikut:

Pertama, interaksi sosial dan komunitas, yakni bahwa dakwah memainkan peran penting dalam membentuk interaksi sosial dan komunitas. Melalui aktivitas dakwah, individu dan kelompok dapat terhubung dan membangun komunitas yang berbasis pada keyakinan dan nilai-nilai bersama. Dakwah juga dapat menjadi alat untuk memperkuat solidaritas dan meningkatkan keterlibatan sosial dalam komunitas.

Kedua, pembentukan nilai dan norma sosial, yakni bahwa dakwah memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk nilai dan norma sosial. Melalui pesan-pesan moral dan etika, dakwah dapat mengarahkan masyarakat menuju perilaku yang lebih baik dan membantu mengubah persepsi tentang apa yang dianggap benar atau salah. Dakwah juga dapat berperan dalam memperkuat norma-norma agama dan mengarahkan perubahan dalam perilaku sosial.

Ketiga, perubahan sosial dan keterlibatan masyarakat, yakni bahwa dakwah dapat menjadi agen perubahan sosial dengan mempromosikan nilai-nilai keadilan, solidaritas, dan kesetaraan. Dakwah yang efektif dapat mendorong masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan amal, aksi sosial, dan kerja sukarela. Ini dapat membantu mengatasi ketidakadilan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keempat, media dan teknologi dalam dakwah, yakni bahwa media dan teknologi memiliki dampak yang signifikan dalam penyebaran dakwah. Teknologi modern memungkinkan dakwah mencapai audiens yang lebih luas melalui platform digital dan media sosial. Namun, penggunaan media juga menghadirkan tantangan, seperti risiko penyebaran informasi yang salah dan ekstremisme.

Kelima, tantangan metodologis dalam studi dakwah, yakni bahwa penelitian tentang dakwah dalam ilmu sosial menghadapi tantangan metodologis yang kompleks. Kesulitan dalam mengukur dampak sosial, menjaga objektivitas, dan menangani isu-isu etika adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh para peneliti. Penggunaan metode kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan dapat membantu mengatasi tantangan ini.

Keenam, kontroversi dan perdebatan seputar dakwah, yakni bahwa dakwah sering menjadi subjek kontroversi dalam ilmu sosial, terutama berkaitan dengan hubungan antara agama dan politik, interpretasi dakwah yang beragam, dan peran dakwah dalam struktur sosial. Kontroversi ini mencerminkan kompleksitas dakwah dan pentingnya pendekatan yang sensitif dan inklusif dalam memahami dan mengimplementasikan dakwah.

Secara keseluruhan, dakwah dari perspektif ilmu sosial adalah fenomena yang kompleks dan multidimensional. Pemahaman yang komprehensif tentang dakwah memerlukan pendekatan yang memperhitungkan faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Dengan memahami dinamika ini, dakwah dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan nilai-nilai positif dan membangun masyarakat yang lebih baik. Namun, penting untuk mengatasi risiko dan tantangan yang muncul untuk memastikan bahwa dakwah berkontribusi pada harmoni sosial dan inklusivitas.

2. Implikasi

Studi dakwah memiliki implikasi yang signifikan dalam memahami dinamika sosial dan perubahan masyarakat. Dakwah, sebagai penyebaran ajaran agama dan nilai-nilai spiritual, memainkan peran yang penting dalam membentuk perilaku, norma, dan identitas masyarakat.

Implikasi utama dari studi dakwah dalam memahami dinamika sosial dan perubahan masyarakat adalah sebagai berikut:

Pertama, pembentukan norma dan nilai sosial, yaitu bahwa studi dakwah memberikan wawasan tentang bagaimana norma dan nilai sosial terbentuk dan berubah dalam masyarakat. Dakwah yang efektif dapat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang moralitas, etika, dan perilaku yang dapat diterima. Ini dapat menghasilkan perubahan positif dalam norma sosial, seperti peningkatan solidaritas dan keadilan, tetapi juga dapat memperkuat nilai-nilai konservatif atau eksklusif.

Kedua, pengaruh terhadap identitas dan komunitas, yaitu bahwa dakwah memiliki implikasi dalam membentuk identitas individu dan komunitas. Studi dakwah membantu memahami bagaimana komunitas keagamaan berkembang dan bagaimana identitas kolektif terbentuk di sekitar keyakinan bersama. Ini dapat menjelaskan mengapa orang memilih untuk terlibat dalam kegiatan keagamaan dan bagaimana identitas keagamaan mempengaruhi interaksi sosial.

Ketiga, perubahan sosial dan aksi kolektif, yaitu bahwa dakwah dapat menjadi katalis untuk perubahan sosial. Studi dakwah dapat mengidentifikasi bagaimana aktivitas dakwah dapat mendorong aksi kolektif dan mempengaruhi perilaku sosial. Misalnya, dakwah yang berfokus pada isu-isu sosial, seperti kemiskinan dan ketidakadilan, dapat mendorong masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan amal dan advokasi sosial.

Keempat, peran media dan teknologi, yaitu bahwa dengan kemajuan teknologi dan media sosial, studi dakwah memberikan pemahaman tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menyebarkan pesan agama dan mempengaruhi dinamika sosial. Ini juga memiliki implikasi dalam memahami risiko dan tantangan yang terkait dengan penggunaan teknologi dalam dakwah, seperti penyebaran ekstremisme dan informasi yang salah.

Kelima, toleransi dan kerukunan antaragama, yaitu bahwa dakwah dapat memiliki implikasi penting dalam mempromosikan toleransi dan kerukunan antaragama. Studi dakwah dapat membantu memahami bagaimana dakwah dapat digunakan untuk membangun jembatan antaragama dan mendorong dialog. Di sisi lain, dakwah yang intoleran dapat memicu ketegangan dan konflik sosial.

Keenam, tantangan politik dan hukum, yaitu bahwa studi dakwah juga memberikan wawasan tentang implikasi politik dan hukum dalam konteks kegiatan keagamaan. Ini mencakup pemahaman tentang kebebasan beragama, pengaruh politik pada dakwah, dan bagaimana hukum dapat mempengaruhi cara dakwah dilakukan. Implikasi ini penting dalam memahami batasan dan peluang untuk dakwah dalam kerangka hukum dan politik tertentu.

Ketujuh, etika dan tanggung jawab sosial, yaitu bahwa dakwah memiliki dimensi etika yang kuat, dan studi dakwah dapat mengidentifikasi implikasi terkait tanggung jawab sosial. Pendakwah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pesan mereka mempromosikan perdamaian, inklusivitas, dan kesejahteraan sosial. Studi dakwah dapat membantu mengidentifikasi praktik dakwah yang etis dan bertanggung jawab.

Dengan demikian, implikasi dari studi dakwah dalam memahami dinamika sosial dan perubahan masyarakat sangat luas dan mendalam. Dakwah dapat menjadi kekuatan positif yang mempromosikan perubahan sosial, solidaritas, dan toleransi, tetapi juga dapat menimbulkan risiko jika tidak dikelola dengan hati-hati. Studi dakwah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana pesan agama dan kegiatan keagamaan mempengaruhi masyarakat dan dapat membantu membimbing dakwah menuju arah yang lebih konstruktif dan bermanfaat.

*Study Rizal Lolombulan Kontu (Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun