Mohon tunggu...
Sara Sefanya
Sara Sefanya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mudahnya Jadi "Duta" ala Indonesia

10 Desember 2017   20:17 Diperbarui: 10 Desember 2017   21:02 3716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Surabaya - Indonesia dikenal sebagai negara yang "serba gampang", artinya, segalanya mungkin untuk diwujudkan di negara ini. Salah satunya adalah menjadi Duta. Masih membekas dipikiran kita, sekitar bulan Mei 2016 tahun lalu, Indonesia digegerkan dengan diangkatnya Zaskia Gotik (public figure) menjadi Duta Pancasila oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Faktanya, pengangkatan Zaskia Gotik sebagai Duta Pancasila, bukan dikarenakan "prestasi" Zaskia dalam bidang Pancasila, namun justru karena "kasusnya" yang viraldan dianggap menghina simbol negara Indonesia, yaitu Pancasila. 

Belum move ondari kasus Zaskia Gotik sebagai Duta Pancasila, selang satu bulan kemudian, muncul kasus baru yang serupa, yaitu diangkatnya Sonya Depari (18) sebagai Duta Anti Narkoba oleh Gereja Reformis di Medan. Padahal faktanya, Sonya telah melakukan skandal, yaitu terlibat perdebatan dengan salah satu petugas Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, Inspektur Dua Perida Panjaitan ketika akhir Ujian Nasional SMA, Juni 2016 tahun lalu. 

Tidak berhenti pada dua kasus tersebut, baru-baru ini, pada bulan Mei yang lalu, sosok Mimi Peri (selebgram) dinobatkan sebagai Duta Kamtibnas oleh Komnas Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Sekedar informasi, Duta Kamtibnas berarti Duta yang menertibkan lalu lintas dan sejenisnya. 

Jika dilihat lagi, Mimi Peri sendiri belum pernah berkontribusi dalam menertibkan lalu lintas. Kasus terakhir yang masih hangat diperbincangkan, yaitu keinginan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, untuk mengangkat Dewi Persik (public figure) menjadi Duta Transjakarta (busway). Faktanya, keinginan Sandiaga tersebut muncul setelah Dewi Persik melakukan pelanggaran lalu lintas dengan menerobos jalur busway.

Menjadi "Duta" di Indonesia memang sangatlah mudah. Cukup kita terlibat dalam sebuah skandal,lalu menjadi viral, dan akhirnya berubahlah status kita menjadi "Duta". Bagaimana? Sudah terpikirkah kalian ingin menjadi duta apa?

Pada akhirnya, sebagai generasi penerus bangsa, apakah kita hanya tinggal diam melihat keadaan Indonesia yang seperti itu? Atau bahkan kita justru "bangga" akan hal tersebut?

Indonesia perlu perubahan, dan perubahan tersebut dimulai dari kesadaran setiap individu dalam berperilaku, apakah sudah benar-benar mencerminkan dirinya sebagai Bangsa Indonesia yang sejati. Perubahan tersebut ditujukan agar di Indonesia tidak bermunculan "duta-duta yang lain" yang pastinya akan membuat Indonesia hancur dan tidak dapat mencapai cita-cita yang diinginkan. Kapan perubahan tersebut dilakukan? Yang Pasti Sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun