Eka Velina Azzahrah 230103110070
Najiah 230103110093
Nur Amirotun Nazihah 230103110048
Farhan Ahmadi Razaq 230103110086
Mochammad Rizal Efendi 230203110089
Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari, yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Menurut Pararaton Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring.
Candi Kidal secara arsitektur, kental dengan budaya Jawa Timuran, telah mengalami pemugaran pada tahun 1990. Candi kidal juga memuat cerita Garudeya, cerita mitologi Hinduistik, yang berisi pesan moral pembebasan dari perbudakan. Sampai sekarang candi masih terjaga dan terawat.
Candi Kidal memiliki 3 bagian yaitu kaki, tubuh dan atap.
Pada kaki dan tubuh candi terdapat hiasan medallion serta sabuk melingkar menghiasi badan candi.
Hiasan kepala kala Candi Kidal tampak menyeramkan dengan matanya melotot, mulutnya terbuka dan tampak dua taringnya yang besar dan bengkok memberi kesan dominan. Adanya taring tersebut juga merupakan ciri khas candi corak Jawa Timuran.
Di sekeliling candi terdapat sisa-sisa fondasi dari sebuah tembok keliling yang berhasil digali kembali sebagai hasil pemugaran tahun 1990-an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H