Mohon tunggu...
Najiyah
Najiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Cause Ketekunan No Keturunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Teman Sebaya dalam Kehidupan

11 Desember 2022   10:17 Diperbarui: 11 Desember 2022   10:30 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mendengar kata Teman Sebaya, apa yang kalian fikirkan?

Ya, kata Teman Sebaya memang sudah tidak asing lagi, Teman sebaya adalah teman yang memiliki usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Dalam KBBI, teman sebaya atau teman sepergaulan memiliki makna kawan, teman, sahabat atau orang yang saling bekerja sama dalam satu tim,atau bisa juga di artikan yaitu interaksi sosial yang sama seperti teman sekolah, teman bermain, teman bekerja.

Menurut John W. Santrock, teman sebaya adalah anak anak atau remaja dengan tingkatan usia atau kedewasaan yang sama, anak juga dapat berinteraksi, bersosialisasi, berbagi ide dan pengalaman untuk membawa perubahan dan perkembangan dalam kehidupan sosial dan pribadi mereka.

 Sementara itu, Hurlock berpendapat bahwa peran teman sebaya sangat besar pada anak usia dini, karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya di luar ruangan bersama teman sebayanya sebagai sebuah kelompok, maka teman sebayanya memiliki pengaruh terhadap sikap, bahasa, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh dari keluarga.

Sekarang tidak kah kalian sekalian teringat peranan teman sebaya bagi kehidupan kalian? Seberapa penting mereka dan apa dampaknya sejauh ini. Baik buruknya sahabat selalu mempengaruhi sikap dan cara berpikir kita. Baik itu mengikuti atau menolak tergantung dengan lingkungan dan diri kita sendiri.

Lantas bagaimana peranan teman sebaya dalam kehidupan pada lingkup Anak Usia Dini?

Secara umum, teman sebaya sangat bagus untuk mengembangkan kematangan sosial, bersosialisasi, melatih komunikasi, mempelajari hal baru, memperkaya pengalaman, dan mampu mengekspresikan diri. Ketika anak tumbuh besar, mudah untuk mendapatkan teman yang bersedia menjadi sahabat karib, yang selalu setia menemaninya di saat senang dan susah, serta sama-sama mendukung kepentingan bersama.

 Teman sebaya memungkinkan anak untuk mempelajari pola perilaku yang digunakan untuk beradaptasi dengan situasi atau lingkungan sosial. Anak anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik biasanya akan berteman dengan mudah. Berbeda hal nya dengan anak yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan baik.

Oleh karena itu, anak anak harus diajarkan untuk bermain dengan teman sebayanya sehingga mereka dapat berlatih bersosialisasi dan interaksi sosial sejak dini. Jika seorang anak tidak pernah bermain dengan temannya, dia akan tumbuh menjadi pribadi yang tertutup, pendiam yang tidak bisa berinteraksi (tidak bergaul) dengan banyak orang. Apalagi ketika dewasa, ia akan bertemu dengan banyak orang dalam hidupnya, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan kerja.

Dan perlu juga diperhatikan bahwa teman sebaya juga dapat memberikan pengaruh buruk bagi anak, terutama jika menyangkut perasaan sosial tersebut. Misalnya, seorang anak tiba tiba menangis saat pulang sekolah karena diolok olok teman temannya tentang tubuhnya yang kurus. Dengan cara ini, anak tumbuh menjadi pribadi yang pendiam dan kurang percaya diri, serta anak lebih suka bermain sendiri daripada bersama teman. Ini jelas tidak baik untuk perkembangannya.

Oleh karena itu penting bagi orang tua dan guru di sekolah untuk selalu memperhatikan perkembangan anak, terutama dalam kaitannya dengan pergaulan teman sebaya. Ketika seorang anak berperilaku tidak menentu, orang tua dan guru harus segera memberi tahu dan menunjukkan bahwa itu bukan hal yang baik, agar anak segera mengubah perilakunya. Jika tidak, anak tersebut akan terus berperilaku buruk dan tidak menutup kemungkinan anak lain akan mengikutinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun