Mohon tunggu...
Siti Sakinah
Siti Sakinah Mohon Tunggu... Lainnya - Vocational Student of IPB University | Undergraduate Communication Digital and Media

Penulis amatir dengan hasrat besar dalam dunia tulis-menulis. I hope my writing can be useful and have a positive impact. Thanks for visiting and reading my post. Sweet regards, Sakinah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menjadi Pemimpin Egaliter dan Demokratis sebagai COO Kompasiana

19 Maret 2024   20:07 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:03 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurulloh (COO Kompasiana)/dok. pri

Salah satu solusi yang diterapkan Nurulloh adalah mengubah pola komunikasi dengan tim atau dengan bawahan. Ia menerapkan gaya kepemimpinan egaliter, yang tidak memiliki batasan-batasan yang struktural antara pimpinan dan bawahan. Hal ini dapat memudahkan terjalinnya komunikasi dan kolaborasi antar staff perusahaan yang memiliki karakter berbeda. Nurulloh juga selalu berusaha untuk memberikan feedback yang konstruktif, dan menghargai ide-ide yang inovatif dari timnya.

Nurulloh adalah sosok yang inspiratif bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang berkecimpung di dunia media. Ia memiliki visi yang jelas, misi yang kuat, dan nilai-nilai yang luhur, yang menjadi pedomannya dalam menjalani karirnya. Dia juga memiliki semangat yang tinggi, sikap yang profesional, dan keterampilan yang mumpuni, yang membuatnya mampu menghadapi berbagai tantangan dan meraih berbagai prestasi.

Nurulloh selalu mencari pengalaman yang sebanyak-banyaknya dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan. Ia tidak pernah puas dengan apa yang sudah beliau capai, tetapi selalu ingin belajar hal-hal baru dan mengembangkan diri. Ia juga tidak pernah takut untuk mengambil risiko dan tantangan, yang menjadi bahan pembelajaran dan pengembangan bagi beliau. Ia pernah mendapatkan penghargaan sebagai finalis Digital Innovation Kompas Gramedia dan Best Employee Kompas Gramedia pada tahun 2015.

Nurulloh menerapkan gaya kepemimpinan yang cocok dengan bawahan yang beliau pimpin. Ia tidak bersikap otoriter atau paternalistik, tetapi egaliter dan demokratis. Beliau menganggap timnya sebagai teman bermain, yang dapat membuat komunikasi tim menjadi lebih efisien. Ia juga tidak malu untuk belajar dari orang yang lebih muda, sekalipun itu adalah bawahannya. Beliau selalu mengatakan, "Terus belajar dan belajar".

Nurulloh memiliki sebuah pernyataan yang menggambarkan filosofi hidupnya. Ia berkata, 

"Bekerja itu bukan hanya sekadar mencari uang dan mengumpulkan kekayaan, melainkan sebuah akselerasi diri, aktualisasi diri, dimana dengan pola adaptif kita dalam bekerja, akan menimbulkan pengetahuan baru bagi kita. Adaptasi dalam bekerja juga penting, untuk memahami culture pada perusahaan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun