2. Setiap bahasa memiliki aturan tersendiri
Bahasa-bahasa yang ada di dunia ini memiliki aturan masing-masing yang berbeda satu sama lain. Aturan tersebut bisa berbeda dari aspek fonologi, morfologi, maupun sintaksisnya. Misalnya bahasa Indonesia vs bahasa Madura, keduanya memiliki aturan yang berbeda yang dibuat oleh masyarakat penuturnya. Kata /sawah/ dalam bahasa Indonesia akan berubah menjadi /sabe/ dalam bahasa Madura, itu berarti aturan fonologi dalam bahasa Madura yaitu konsonan /w/ (dari bahasa lain yang serumpun) diadaptasi ke dalam bahasa Madura dengan diubah menjadi konsonan /b/. Namun, perlu dipahami juga bahwa aturan ini tidak bersifat mutlak. Sebab, ada kata tertentu yang justru mengalami perubahan fonologi ke bunyi konsonan /p/ seperti kata /wereng/ dalam bahasa Indonesia berubah menjadi /pereng/ dalam bahasa Madura.Â
Meskipun demikian, bukan berarti bahasa Madura tidak memiliki bunyi konsonan /w/ lho ya.Â
3. Hasil penelitian fonologi
Untuk mengetahui apakah bahasa Madura memiliki konsonan /w/ atau tidak, tentunya harus mencari sumbernya dari hasil penelitian fonologi. Studi menunjukkan, konsonan dalam bahasa Madura berjumlah 31. Dalam penelitian itu juga didapati bahwa ternyata bahasa Madura memiliki konsonan /w/. Hanya saja, konsonan tersebut jarang ditemui berada di awal suku kata sehingga beberapa orang menganggap bahasa Madura tidak memiliki konsonan /w/. Padahal konsonan ini beberapa kali ditemukan di tengah suku kata.
Contoh kata dasar dalam bahasa Madura yang ditemukan berawalan konsonan /w/ ialah kata /wortel/ dan /wejib/. Adapun yang ditemukan di tengah suku kata yaitu:
/towa/ 'tua'
/buwih/ 'bisu'
/buwe/ 'buah'
/buwek/ 'angkut'
/luwang/ 'berkurang'