Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik idealis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Cemburu di Balik Harapan

19 Juli 2020   07:02 Diperbarui: 7 September 2020   06:07 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku cemburu kepada air,
yang dapat mengobati dahagamu
Aku cemburu kepada angin,
yang mampu melenyapkan gerahmu
Aku cemburu kepada api,
yang kuasa mengusir dinginmu
Aku cemburu kepada cahaya,
yang sanggup menghilangkan gelapmu

Namun, aku cemburu bercampur malu
karena tak mampu,
menjadi sesuatu,
yang selalu dapat menyudahi kesulitanmu

Tapi telah kucoba 'tuk jadi darah,
yang dapat mengisi ruang di tubuhmu
Menjadi oksigen,
yang mampu bertempat di paru-parumu
Menjadi energi,
yang kuasa membakar semangatmu
Menjadi penerang,
yang sanggup menunjukkan jalan kebenaran
Itulah harapanku,
Teman hidupmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun