Mohon tunggu...
Striwicesa Antaratma Nimna
Striwicesa Antaratma Nimna Mohon Tunggu... -

Perempuan Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lupa

6 Maret 2012   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Dunia terlalu berwarna, kadang kita lupa pada awal dan akhir segala warna.

Ketika Dunia berputar terlalu cepat, kadang kita lupa pada yang membuatnya tetap di tempat.

Dunia kita tempat yang terlalu singkat, dan kita mencernanya terlalu lambat.

Bila kita berhenti mengunyah lalu menelaah, "klang..klang.." Mungkin suara itu tak ada lagi di tempat sampah.

Kita punya seperempat abad masa mengenal, setengah abad masa belajar, dan tiga perempat abad masa berbuat. Bila itu belum cukup, ada separuh abad lagi untuk bertanya.

Di akhir waktu nanti, kita akan belajar untuk bercerita.

Sastrawan, relawan, pelukis, pemahat, pebisnis, pekerja, pemusik, pemikir, hingga pengangguran; sebuah buku sudah dibuka untuk kita.

Ketika dunia berkata terlalu lelah, kita tertawa tergelak-gelak. Tapi nanti, ketika tangan ini sudah jadi tanah, tawa kita tak lagi akan melelahkan dunia.

Lembang, Maret 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun