Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

79 Tahun PBB: Kolaborasi Global untuk Kesehatan Mental!

24 Oktober 2024   10:59 Diperbarui: 24 Oktober 2024   11:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi stress management indonesia

Selama 79 tahun terakhir, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memainkan peran krusial dalam menjaga perdamaian dan mendorong kolaborasi global di tengah tantangan yang terus berkembang. Sejak didirikan setelah Perang Dunia II, PBB berkomitmen untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan harmonis, menjembatani perbedaan antarnegara dan budaya. Melalui berbagai misi perdamaian, program kemanusiaan, dan dialog internasional, PBB tidak hanya berupaya menyelesaikan konflik yang ada, tetapi juga mencegah munculnya ketegangan baru. Refleksi atas perjalanan panjang ini membawa kita pada kesadaran akan pentingnya kerjasama lintas negara dan komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi: dunia yang damai, sejahtera, dan saling mendukung. Namun, di balik misi mulia ini, terdapat tantangan yang tak terelakkan, termasuk dampak konflik terhadap kesehatan mental individu dan masyarakat.

Konflik, baik bersenjata maupun sosial, meninggalkan jejak mendalam pada jiwa individu, menyebabkan trauma, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Penting untuk memahami bahwa mengatasi konflik tidak hanya menghentikan pertikaian, tetapi juga mengobati luka batin. Krisis sosial dan peperangan dapat memicu Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD), depresi, serta meningkatkan risiko bunuh diri dan penyalahgunaan zat. Studi dari Oxford Academic mengaitkan pengalaman trauma selama konflik dengan peningkatan risiko penyalahgunaan zat dan kecenderungan bunuh diri, terutama di kalangan pengungsi dan veteran perang. Oleh karena itu, menangani dampak psikologis konflik memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup dukungan untuk penyembuhan mental dan emosional.

Di era di mana stigma terhadap kesehatan mental masih menjadi tantangan besar, PBB berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya topik ini. Dengan kampanye Hari Kesehatan Mental Sedunia, PBB mengajak masyarakat untuk membuka dialog dan membicarakan isu-isu yang sering kali dianggap tabu. Melalui kolaborasi dengan organisasi internasional dan pemerintah, PBB berusaha memastikan bahwa layanan kesehatan mental tersedia bagi semua, terutama di daerah yang dilanda konflik.

Tentu saja, dalam perjalanan ini, kita semua memiliki peran. Kita bisa menjadi suara yang mendukung, dengan membagikan cerita dan pengalaman kita. Saling mendengarkan dan memahami juga merupakan langkah penting dalam meredakan tekanan psikologis yang dialami banyak orang. Dalam konteks ulang tahun PBB yang ke-79 ini, mari kita berkomitmen untuk mendukung kesehatan mental sebagai bagian integral dari usaha kita menuju dunia yang lebih damai.

Ketika kita menantikan masa depan, penting untuk mengingat bahwa setiap langkah menuju kolaborasi harus mencakup perhatian terhadap kesejahteraan mental individu. Dengan merayakan pencapaian PBB, kita juga merayakan kekuatan kolaborasi untuk mengatasi tantangan kesehatan mental di seluruh dunia. Mari kita gunakan momentum ini untuk menyebarkan harapan dan dukungan, menciptakan komunitas yang tidak hanya bebas dari konflik, tetapi juga mendukung kesehatan mental semua anggotanya. Di ujung perjalanan ini, kita akan menemukan bahwa setiap langkah kecil menuju kolaborasi adalah langkah besar menuju dunia yang lebih sehat dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun