Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

World Suicide Prevention Day and Mental Health | Written by Dyah

29 Oktober 2022   06:47 Diperbarui: 6 Januari 2023   10:55 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youngster putting rose flower to head in suicidal thoughts. Foto: pexels.com

Kesehatan mental menjadi salah satu sorotan dan merupakan satu hal yang penting untuk diperhatikan saat ini dalam lingkup psiko-sosial setiap individu. Kesehatan mental merupakan prioritas utama dalam kesejahteraan hidup manusia di mana dampak dari pengaruh gangguan psikologis mental dapat mengarah kepada percobaan bunuh diri yang merugikan, tidak hanya bagi seseorang yang kehilangan nyawanya, tetapi juga kehilangan semua hak yang dimiliki sebagai manusia, luka yang akan terus membekas bagi keluarga.

Bunuh diri tidak mengenal umur ataupun kewarganegaraan. Semua orang bisa saja mengalami hal tersebut karena adanya gangguan psikologis. Mulai dari negara maju berpenghasilan tinggi, hingga berkembang dan lainnya yang terbilang masih miskin di mana hampir 80% kasus bunuh diri terjadi. Serta pula menurut World Health Organization (WHO) dalam LIVE LIFE: Preventing suicide, remaja yang baru menjejak masa dewasa awal sangat rentan dalam permasalahan kesehatan mental yang dapat merujuk ke bunuh diri. Di kalangan anak muda, bunuh diri menjadi fokus utama karena hampir sepertiga dari kasus bunuh diri yang terjadi secara global merupakan penyebab utama kematian dalam kelompok berusia sekitar 15-29 tahun. Presentase bunuh diri juga dapat terjadi pada masyarakat usia 70 tahun ke atas. 

World Suicide Prevention Day (WSPD) atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia pertama kali diperkenalkan dan menjadi hari peringatan di tanggal 10 September 2003, yang didukung oleh WHO, sebagai salah satu wadah dalam melakukan pencegahan bunuh diri dan lebih memusatkan perhatian kepada individu yang memerlukan bantuan secara psikologis dalam menghindari menyakiti diri sendiri. 

Tanggal 10 September ditetapkan sebagai hari masyarakat global memiliki hak atas membantu individu yang memiliki riwayat percobaan bunuh diri maupun individu lain yang mulai terdorong melakukan percobaan bunuh diri. Mereka memiliki hak untuk tetap hidup dengan mencari solusi selain mengakhiri hidup dengan berbagai cara. Peringatan WSPD ini diharapkan menjadi salah satu wadah dalam mematahkan perspektif orang lain terkait percobaan bunuh diri melalui adanya penyediaan bantuan yang berpotensi mendorong hati nurani seseorang untuk mengakhiri hidupnya.  

Berdasarkan data dari WHO, diperkirakan lebih dari 800.000 orang setiap tahun seseorang kehilangan nyawa karena bunuh diri. Apabila dikalkulasikan; satu kematian terjadi setiap kurun waktu 40 detik.

Sebagai salah satu bentuk pengingat hari pencegahan bunuh diri, tentunya kita patut menyadari hal-hal yang dapat menjadi indikasi percobaan bunuh diri. Dalam jurnal Vojnosanit Pregl tahun 2016 yang ditulis oleh Gordana Dedi dari Clinic for Psychiatry, Military Medical Academy, percobaan bunuh diri atau dapat disebut sindrom pra-bunuh diri menanggapi bentuk ancaman dari lingkungan yang mendasari gejala dari sisi psikologis, somatik, serta perilaku. Dalam kesehatan mental,  pra percobaan bunuh diri mencakup gangguan suasana hati (depresi) yang dapat membentuk perasaan putus asa, rasa cemas berlebihan maupun berada di situasi yang menimbulkan keinginan untuk melarikan diri karena merasa tidak bisa menangani atau menoleransi suatu masalah.

Dengan adanya World Suicide Prevention Day diharapkan dapat menjadi tempat bagi kita untuk mematahkan stigma bahwa orang yang melakukan percobaan atau bahkan bunuh diri berarti orang tersebut tidak mencari bantuan. Sebagai sesama manusia, kita juga harus lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan meningkatkan pengetahuan kedepannya mengenai angka bunuh diri maupun percobaan bunuh diri, supaya mental yang sehat dapat dirasakan para pemuda-pemudi penerus bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun