Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Asik Mendengarkan Musik, Otak Pun Makin Afiat | Written by Nita

28 Oktober 2022   09:32 Diperbarui: 6 Januari 2023   10:52 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by OmarMedinaFilms from Pixabay

Siapa yang tidak pernah mendengarkan musik? Bahkan ketika berjalan-jalan di mal alunan musik selalu terdengar di sekitar kita. Musik merupakan sebuah kumpulan nada yang disusun dengan irama sehingga membentuk melodi yang ketika diterima oleh telinga manusia membentuk sebuah persepsi yang kemudian menghasilkan efek tertentu terhadap otak. Harvard Health Publishing mengungkapkan bahwa ketika kita mendengarkan musik maka membantu mengatur penembakan sel-sel saraf di bagian kanan korteks serebral, bagian otak yang bertanggung jawab untuk fungsi yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, menurut Harvard Health Publishing mendengarkan musik dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan otak diantaranya:

  • Merangsang aktivitas neuron yang dapat meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik termasuk meningkatkan kreativitas dan daya ingat. Hal ini bahkan disepakati oleh para peneliti yang menemukan bahwa musik dapat membantu pasien dengan gangguan demensia dan trauma otak mengingat lebih baik
  • Mengatasi sekresi hormon kortisol yang berlebih. Kortisol atau yang disebut sebagai hormon stres dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang seperti menyebabkan stres yang berlebih dan kecemasan, namun juga kesehatan fisik seperti memicu resiko diabetes. Mendengarkan musik membantu untuk mengendalikan produksi hormon tersebut sehingga kita dapat menjadi lebih rileks. Secara fisik juga akan berdampak pada suhu tubuh yang menurun, tekanan darah menjadi terkendali, dan detak jantung menjadi lebih tenang.
  • Meningkatkan produksi hormon dopamin, khususnya bagi musik-musik yang lebih ceria dengan ketukan yang cepat, sehingga meningkatkan suasana hati dan memunculkan perasaan bahagia dan penuh semangat. Produksi hormon ini juga mampu mencegah resiko depresi loh.

Dilansir dari laman University of Central Florida, menurut Ayako Yonetani yang merupakan ahli saraf Kiminobu Sugaya mengatakan bahwa dengan mendengarkan musik terntu akan berpengaruh kepada fungsi otak dan perilaku manusia. Musik-musik klasik, misalnya, ditemukan dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Bahkan, seseorang yang memiliki penyakit neurodegenerative seperti Parkinson dan Alzheimer ternyata memberikan respon yang positif ketika mendengarkan musik.

Fakta menarik lainnya, dengan mendengarkan musik dapat membantu otak untuk berpikir lebih kreatif karena ketika mendengarkan musik yang baru maka otak akan membentuk struktur kecil baru berdasarkan rangkaian nada yang telah didengar. Dengan melalui proses tersebut, maka juga dapat untuk membantu manusia dalam membentuk cara berpikir yang baru. Bahkan, ketika seseorang rajin mengikuti tren musik yang ada, hal itu juga dapat meningkatkan kreativitas seseorang.

Waktu terbaik untuk memaksimalkan fungsi dari mendengarkan musik ini dimulai sejak masih muda, hal ini dikarenakan ketika masih muda otak kita masih terus berkembang. Sehingga, dengan mendengarkan musik dapat mendatangkan manfaat untuk kesehatan otak. Dengan begitu, sangat baik apabila kita rajin mendengarkan musik sejak masih muda karena akan berguna untuk meningkatkan kesehatan otak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun