Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan Otak dengan Menulis | Written by Nita

13 Oktober 2022   14:00 Diperbarui: 6 Januari 2023   10:51 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elderly Woman Writing Her Diary while Smiling. Foto: pexels.com.

 

Menulis tidak hanya menjadi hobi atau pekerjaan utama bagi sebagian orang. Saat ini, menulis merupakan aktivitas yang disarankan sebagai salah satu bentuk terapi untuk menjaga kesehatan otak agar tetap tajam dan bahkan mencegah kepikunan. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa saat seseorang semakin sering menggunakan otak, maka juga semakin bertumbuh seperti otot. Sekalipun otak bukanlah otot, namun memang dalam beberapa hal otak juga mengalami perkembangan sama seperti otot. Jika semakin sering kita menggunakannya melalui cara-cara tertentu, maka otak kita juga akan semakin mampu untuk melakukan tugas-tugas yang kita inginkan.

Ilmuwan menemukan bahwa sel saraf memiliki cabang-cabang yang saling menghubungkannya dengan sel-sel lain. Semakin banyak seseorang melatih keterampilan-keterampilan yang dimiliki maka koneksi kecil juga semakin kaya dan kuat. Ketika menulis, semua bagian otak terlibat secara aktif dimulai dari bagian kiri yang dominan bertanggung jawab terhadap penggunaan Bahasa, bagian otak kanan yang berhubungan dengan kreativitas, bagian otak depan yang berhubungan dengan perencanaan dan fungsi motorik, serta bagian otak belakang yang menerima informasi sensorik dalam bentuk pengelihatan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah aktivitas yang dapat membantu mengaktifkan banyak sekali cabang-cabang sel saraf pada hampir seluruh bagian otak, hal ini membuat koneksi antar sel dalam sebagian besar otak kita bertumbuh. 

Berdasarkan hasil penelitian tahun 1999 dalam Journal of Traumatic Stress ditemukan bahwa menulis dengan tangan memiliki dampak yang lebih besar terhadap fungsi otak dibandingkan mengetik menggunakan teknologi seperti komputer ataupun laptop. Menulis dengan tangan juga dapat menyebabkan tingkat kepekaan dalam mengungkapkan perasaan meningkat sehingga dapat diterjemahkan secara terapeutik dengan lebih mudah. Beberapa ahli yang mempelajari tulisan tangan bahkan mengatakan bahwa ada alasan untuk percaya bahwa ada sesuatu yang hilang ketika seseorang meninggalkan pena untuk keyboard. Menulis dengan tangan menggunakan pensil atau penaditemukan lebih dapat meningkatkan memori seseorang untuk informasi baru.

Penelitian tahun 2017 dalam jurnal Frontiers in Psychology menemukan bahwa wilayah otak yang terkait dengan pembelajaran lebih aktif ketika orang menyelesaikan tugas dengan tangan, bukan menggunakan keyboard.Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa menulis dengan tangan dapat membuat ingatan lebih membekas karena saat menulis, tangan kita bergerak secara khusus untuk menyusun huruf-huruf yang bentuk-bentuknya berbeda sehingga ingatan motorik lebih aktif dibandingkan saat mengetik.

 

Sebuah penelitian tahun 2014 dalam jurnal Psychological Science menemukan bahwa menulis dengan tangan juga memakan lebih banyak waktu yang mengijinkan individu untuk menyerap informasi lebih banyak dibandingkan mengetik di keyboard. Siswa yang membuat catatan menggunakan tulisan tangan, lebih baik dalam hal prestasi pembelajaran dan pemahaman daripada siswa yang membuat catatan di laptop. Hal ini kembali menjelaskan bagaimana menulis dengan tangan memungkinkan seseorang untuk mengambil lebih banyak waktu dalam menghasilkan kata-kata yang tepat dan yang dapat memfasilitasi ekspresi diri secara lebih baik, bahkan membantu orang dalam mengenali dan menyesuaikan diri dengan emosi tersebut.

Oleh karena itu, Stress Management Indonesia meluncurkan sebuah buku journaling bernama Self Love Journaling dengan harapan dapat bermanfaat untuk kesehatan otak secara baik. Buku Self Love Journaling ini dapat diisi selama 6 bulan dan dalam setiap bulannya juga terdapat 1 kelas monitoring untuk lebih fokus serta mencapai tujuan yang diharapkan. Saat kesehatan otak lebih terjaga, tentu juga akan membantu seseorang terhindar berbagai masalah otak seperti risiko pikun saat tua, penurunan kinerja otak, dan melambatnya daya pikir. Saat seseorang menjaga kesehatan otak dengan baik maka akan berpotensi untuk memberikan kebahagiaan yang baik dan terhindar dari stress.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun