Pandemi semakin terkendali. Masyarakat ingin kembali pergi-pergi.
Artinya akan ada banyak aktivitas di luar ruangan yang bisa kembali digelar, salah satu yang paling populer adalah adalah festival musik. Di akhir tahun saja sudah tercatat lebih dari sepuluh gelaran yang akan berjalan. Hal ini menandakan bahwa euforia atau antusiasme masyarakat Indonesia sangat tinggi.
Festival musik selalu digandrungi oleh masyarakat Indonesia, mulai dari konser tunggal hingga pagelaran yang mempertemukan banyak musisi.
Audiens yang ditarik oleh festival musik pun sangat besar sehingga banyak organisasi dan perusahaan yang tergiur untuk ikut bersponsor agar mereka bisa dilirik oleh ribuan mata.
Meskipun festival musik bisa menarik banyak audiens, menjadi sponsor dan menempel logo saja tidak cukup. Butuh sebuah aktivitas atau experience yang menciptakan partisipasi, sehingga audiens 'ikhlas' untuk  berinteraksi hingga menciptakan konversi.
Festival musik dipenuhi oleh penampilan yang memukau dari para musisi. Untuk menarik perhatian audiens, kita harusnya tidak kalah memukau.
Maka dari itu, agar kita bisa menjual dan menarik perhatian, aturannya sederhana: JANGAN MEMBOSANKAN.
Supaya tidak membosankan kita harus menciptakan experience. Memasarkan sebuah produk melalui pengalaman dan interaksi bukan hal yang baru. Sudah banyak perusahaan yang sukses melakukannya.
Begini cara sukses menggunakan experiential marketing untuk menciptakan engagement hingga konversi di festival musik.
PINTU: Membuat Investasi Jadi Menarik Melalui Instalasi Ciamik
PINTU adalah salah satu aplikasi investasi yang sukses menciptakan experience yang menarik perhatian.