Seperti yang diketahui bersama, pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan. Salah satu perubahannya adalah bekerja di kantor ditiadakan sementara, digantikan dengan bekerja dari rumah.
Mereka yang bekerja dari rumah, dituntut untuk terus produktif. Padahal, banyak sekali tantangan baru ketika bekerja dari rumah yang membuat tidak fokus untuk menyelesaikan pekerjaan.
Media-media mainstream berlomba untuk menghadirkan tips dan trik untuk bekerja dari rumah. Nada harus produktif terbaca jelas sekali di tiap artikel yang ada. Apakah hal ini membantu?
Alih-alih mendapatkan semangat untuk terus bisa fokus bekerja dari rumah, tidak sedikit dari mereka yang mengaku kelelahan.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini, salah satunya adalah stress merasa bersalah karena tidak bisa produktif sepenuhnya.
Psikolog Dr. Julie Smith menyatakan bahwa rasa bersalah ini adalah toxic productivity. Sebuah obsesi untuk mengembangkan diri tanpa melihat kualitas diri sendiri adalah hal yang tidak baik untuk kesehatan mental.
Apakah Anda Mengidap Toxic Productivity?
Tren hustle culture memang sekilas terlihat keren. Banyak anak muda yang akhirnya tenggelam dalam obsesi yang ada di dalam tren tersebut. Hasilnya? Tidak sedikit yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Ada beberapa kecenderungan yang bisa diketahui sebelum toxic productivity menjalar ke mana-mana.
Lepasnya Relasi Personal Bahkan Keluarga
Berusaha untuk menyelesaikan semua pekerjaan memang tidak salah, tetapi tidak juga benar jika sudah berlebihan. Apalagi sampai membuat hubungan antar individu sampai keluarga tidak baik.
Ekspektasi yang Irasional
Didasari pernyataan dari Psikolog Dr. Julie Smith, ada kecenderungan rasa ingin jadi pahlawan tanpa melihat kualitas diri adalah dasar dari lahirnya ekspektasi yang irasional. Hal ini jadi salah satu faktor kuat munculnya toxic productivity.
Sulit Untuk Istirahat
Tubuh terkadang berjuang untuk memenuhi obsesi yang sudah ditanamkan di pikiran. Akibat dari aksi yang berlebihan, tubuh pun akan sulit untuk beristirahat. Terkecuali setengah tubuh mu adalah mesin.