Mohon tunggu...
stranger inqilabi
stranger inqilabi Mohon Tunggu... -

saya seorang muslim. tidak kurang dan tidak lebih dibanding jutaan dari anda... saya menuntut ilmu dibangku sekolah dan kuliah. saya bergaul dengan kawan2 saya, bercanda,nongkrong, tamasya. nyuci baju, nyuci piring sehabis makan, mandi minimal satu hari sekali............ pengkhianat kapitalis yang anti demokrasi -stranger4inqilabi-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satgas Liar Densus 88

29 Juni 2010   06:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:13 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bimillahirrahmanirrahim….

Mungkin masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan densus 88, aksi- aksinya yang gigih memberantas terorisme di Indonesia. Nama densus 88 diambil dari jumlah orang kafir Australia yang mati saat sedang bemaksiat di bali atau kita sama-sama kita ketahui kejadian itu disebut Bom bali 1.Tiap tindakan terorise densus 88 selalu terdepan dalam menanganinya, bahkan mereka tidak segan-segan menembak mati masyarakat walau baru diduga teroris. Tentu saja belum sempat disidangkan di meja hijau.

Namun seiring berjalanya waktu. Aksi-aksi mereka yang diklaim membasmi terorisme ditemukan banyak kejanggalan didalamnya. Mulai dari penembakan 2 orang di cawang yang sampai sekrang belum diketahu identitasnya, kematian d jenazah dulmatin yang ditemukan ada bekas jeratan dilehernya, tulang leher belakang bolong, leher ada luka tusukan ,padahal media memberitakan terjadi baku tembak, bahkan pencurian organ tubuh seringkali terjadi pada korban yag diduga teroris.

Belum lagi penyiksaan aktivis islam yang diduga terlibat terosisme. Mereka mendapat siksaan yang luar biasa perih. Mulai dari jenggot dibakar, urat nadi diputus, kuku dicabut satu persatu, kemaluan dibakar, kaki di las, pinggul dihantam dengan rantai besi yang diberi bandul gembok sehingga ada yang mengalami lambung pecah atau sekedar jari ditindih kai meja tak lupa pemukilah sebagai menu harian.

Perilaku Densus 88 ini mebuat para aktivis bertanya- tanya, mengapa mereka berperilaku setega itu, bukankah mayoritas anggotanya adalah Muslim dan yang ditangkap pun semuanya muslim. Setelah diselidiki diduga ada “satgas liar” ditubuh densus 88 yang disinyalir berjumlah 40 orang, semuanya adalah kafir. Mengapa dugaan itu terjadi. Salah satu muslim yang terkena dakwaan terorime adalah Muhammad jibril. Terdakwa ketika disiksa lokasinya tidak de sel tahanan, namun di sebuah rumah mewah. Yupz, biasanya densus menyiksa para aktivis diluar tahanan, tempat favorit adalah hotel mewah atau rumah mewah. Ketika disiksa m.jibril melihat ada GORIES MERE, padahal gories sudah tidak lagi di densus, melainkan sudah dipindahkan ke BNN.

Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata dalang dari penembakan kaum musliman dan penyiksaan aktivis adalah orang2 kafir berada di densus yang ingin membalas dendam kekalahanya dengan kaum muslimin saat kejadian poso dan ambon. Mereka menggunakan Densus 88 yang kita tahu dibiayai oleh negara kafir untuk memberantas dakwah Islam sekaligus membalas dendam kepada kaum muslimin atas kekalahan memalukan laskar kristus yang dupukul mujahidin saat kejadian poso dan ambon. Korban- korban dari densus 88 ternyata adalah orang2 yang pernah ikut berjihad fi sabilillah di kasus ambon, contoh adalah Abdulla sonata.

Semakin kuat dugaan adanya satgas liar ditubuh d densus 88 memicu ormas- ormas islam untuk unjuk rasa didepan mabes polri utuk membuarkan Densus atau membersihkanya dari satgas liar atau umat siap berperang mengangkat senjata untuk melawan.

sumber; *istimewa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun