Mohon tunggu...
Hartanti Miranti
Hartanti Miranti Mohon Tunggu... lainnya -

http://storitie.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Benda Kecil Nandia

21 Agustus 2013   13:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:01 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3 minggu telah berlalu, Nandia semakin panik. Semua sudah rapi seperti sedia kala tapi mengapa Mama nya masih belum kembali seperti semula. Nandia kembali menangis pada dolly, dolly berkata “jangan menangis Nandia, tangis tidak akan mengembalikan  Mama mu. coba perhatikan setiap ruangan sekali lagi dengan seksama, pasti masih ada yang belum pada tempatnya”. Nandia memejamkan mata, tetapi ia belum tertidur, ia berpikir ruangan apa yang belum ia sentuh, semua ruangan termasuk ruang bawah tanah sudah ia masuki, sampai pada akhirnya Nandia tertidur karena kelelahan.

Keesokan paginya Nandia terbangun karena tiba-tiba ia teringat, satu ruangan yang belum pernah ia rapikan karena ia menganggap ruangan itu tidak mungkin berhubungan dengan Mama, ruangan itu adalah kamarnya sendiri. Pagi-pagi sekali ia bereskan semua barang di kamarnya, setelah semua rapi dan ia rasa telah kembali ke tempatnya, ternyata siang itu Mama tetap tidak berubah. Sore hari ia naik ke kamar tidur karena terlalu lelah dan sudah hampir menyerah untuk berpikir, ia ambil baju putri pink nya yang pernah ia kenakan karena ia ingat belum mencucinya , ketika ia angkat baju itu ada suatu barang jatuh ke bawah dan terdengar menggelinding ke bawah tempat tidur. Nandia berlari mencari senter dan mencari barang yang jatuh di bawah tempat tidur, sampai ia menemukan sebuah lipstick. Yaaa, mengapa ia tidak ingat, lipstick ini diambilnya dari kotak make up Mama. Hari hampir malam, setengah terengah ia menuruni tangga, mengetuk kamar Mama dan mendapati Mama tidak ada di sana, segera ia menuju meja rias mencari kotak putih tetapi ternyata tidak ada disana. Nandia panik, dimana dia bisa menemukan kotak itu, dan ia teringat bahwa Mama selalu menyimpan barang yang ia tak suka di bawah tempat tidur. Dan benar kotak itu ada disana, segera ia masukan lipstick hitam itu menutupnya dan menyimpan kotak di atas meja rias. Tidak lama, lampu menyala, Nandia kaget tetapi tidak ada siapapun disana yang menyalakan lampu. Nandia keluar kamar dan mendapati lampu rumah menyala semua, dan terdengar suara pintu diketuk dengan keras. Nandia berlari kearah pintu, ternyata itu Papa. Papa memeluk Nandia dengan erat “kau berhasil nak, terimakasih”. Nandia sangat senang sekali, kedatangan Papa menandakan bahwa ia berhasil mengembalikan Mama, akan tetapi dimana Mama? Berdua Papa ia mencari Mama ke dapur dan ruang bawah tanah. Ternyata Mama ditemukan pingsan di tangga bawah tanah.

Setelah merawat Mama sampai ia siuman, nandia kembali ke kamar, ia ingin bercerita pada dolly. Tapi dolly tidak lagi membuka mata maupun membuka bibirnya. Terdengar ketukan pelan di pintu, Papa sedang berdiri di ambang pintu “nandia, dolly tidak akan berbicara lagi. Dolly hanya akan berbicara jika terjadi sesuatu di keluarga kita, saat ini Mama sudah sehat dan sudah kembali seperti semula, terimakasih anakku” nandia pun terisak, “maafkan aku, Papa. Ini semua gara-gara aku. Aku berjanji Papa, tidak akan lagi mengambil barang yang bukan milikku”. Papa memeluk nandia dengan erat sambil mengangguk. -storitie-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun