Saat bepergian dengan pesawat, saya selalu mengutamakan check-in online. Saya melakukan ini untuk memastikan saya tidak terlalu cepat tiba di bandara dan untuk menghindari kemungkinan counter check-in sudah ditutup.
Namun, saaat check-in online, saya sering kali hanya diberikan pilihan kursi di bagian belakang pesawat.
Awalnya, saya cukup menikmati posisi tersebut, tetapi pengalaman duduk di kursi belakang ternyata membawa beberapa ketidak nyaman. Suara bising dari mesin pesawat begitu terasa di telinga, dan guncangan atau turbulensi lebih intens, terutama saat cuaca buruk.
Ditambah lagi, penumpang di kursi bagian belakang biasanya harus turun dari pesawat paling akhir, yang menjadi kurang menyenangkan jika saya sedang terburu-buru atau ingin segera keluar setelah mendarat.
Dalam pesawat narrow-body seperti Boeing 737 atau Airbus A320, bagian belakang biasanya berada di baris-baris 20 ke atas, sedangkan untuk pesawat wide-body seperti Boeing 777 atau Airbus A330, kursi di baris 35 ke atas dianggap bagian belakang.
Saya menemukan bahwa kursi di bagian belakang sering diberikan lebih dulu untuk membantu pembagian beban pesawat, terutama jika penerbangannya tidak penuh.
Selain itu, penumpang yang membayar lebih atau memiliki status khusus biasanya mendapatkan kursi di bagian depan. Penumpang yang tidak ingin membayar tambahan sering mendapatkan kursi di bagian tengah hingga belakang.
Perjalan balik dari Jakarta ke Banjarmasin, tanggal enam september lalu, saya mencoba melakukan check-in online 20 jam sebelum keberangkatan, lagi-lagi diberikan pilihan di kursi bagian belakang.
Ku putuskan untuk merubah kebiasaan saya. Saya tiba di bandara satu setengah jam sebelum keberangkatan dan memutuskan untuk check-in di counter. Di mesin check-in mandiri ku masukan nama belakang dan kode boking "...silakan ke counter...",
Pandangan mata tertuju pada tulisan 'baggage drop'. Banyak penumpang mengantri dengan barang bawaan.
Saat melihat lokasi sekitar terlihat tulisan 'customer service' langkah kaki menuju kesitu " Mbak ini tiketku tidak bisa chack ini mandiri". Ia meminta e-tiket dan KTPku. "apakah saya bisa mendapatkan kursi di bagian depan, Mbak".