Mohon tunggu...
Ferri Melson Tafzi
Ferri Melson Tafzi Mohon Tunggu... -

Menulis dan membaca adalah memperkaya khasanah hidup dan memberi nuansa buat kehidupan itu sendiri. Pengalaman adalah langkah nyata dalam menisik jalan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY di Negeri Para Pecundang

11 Desember 2009   22:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:58 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemaren ada yang bilang, ada sebuah negeri, dimana rakyat hidup susah para pemimpinnya hidup senang. Itulah negeri para bedebah seperti mereka bilang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau pacaran pakai uang, mau begituan pakai uang, mau melahirkan pakai uang, mau sekolah pakai uang,  mau lulus juga pakai uang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau kerja pakai uang, mau jadi polisi pakai uang, mau jadi tentara pakai uang, mau naik pangkat juga pakai uang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau dapat SIM pakai uang, kenak tilang maunya dibayar pakai uang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: laporin kehilangan pakai uang, tidak dilaporin uang melayang, dilaporin kambing pun melayang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: ke pengadilan harus pakai uang. Kalau tidak pakai uang jangan harap bisa menang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau buang hajat pun pakai uang. Dibilangin dijawab tidak punya uang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau belok pakai uang. Kalau nggak ada uang demo pun dijadikan uang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: dapat uang tapi  tak dibawa pulang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: tak bawa uang pulang suami ditendang, suami tak punya uang isteri pun dijadikan uang.

Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: semua pakai uang tapi uang susah didapat akhirnya korupsi disayang-sayang karena mudah menghasilkan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun