Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan kembali, namun bila diproduksi dan diolah dengan benar maka akan menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan harga jual yang tinggi.Â
Di kertawangi sendiri sampah hasil rumah tangga warga dikumpulkan di suatu tempat "Kampung Kurang Sampah" dalam seminggu sampah warga bisa terkumpul antara 6 bahkan sampai 7 ton, sehubungan 7 ton tersebut masih terhitung sampah campur, maka selanjutnya panitia pengelola sampah atau yang disebut kempok pengelola sampah mandiri (KPSM) akan memilah dn memisahkan antara sampah organik dan non organik.Â
Sampah organik sendiri akan di kelola kembagi dengan sebaik baiknya, baik dari mulai proses pemilahan sampah, pembakaran sampah, sampai ketika akan menjadi suatu produk.
Produk dari sampah sendiri yang dihasilkan dari sampah warga akan kembali lagi kepada warga. Hal tersebut dikarenakan mayoritas pekerjaan masyarakat kertawanagi sebagai petani sayur dan peternak sapi, maka sayuran hasil dari ladang yang memang tidak layak untuk di jual kepasaran maka akan dikelola untuk menjadi pakan hewan ternak para warga kertawangi sendiri.Â
Selain dijadikan pangan hewan ternak, hasil dari pengolahan sampah organik juga bisa dijadikan sebagai pupuk kompos, dan biogas.
Mengenai biogas sendiri banyak dari warga kertawnagi yang berprofesi sebagai peternak sapi melakukan proses biogas sendiri dirumahnya masing masing dengan bahan utamanya yaitu dari kotoran sapi.
Di kertawangi selain melakukan pengolahan sampah dari sampah golongan organik, merka juga mengelola sampah yang tergolong nonorganik, disini sampah nonorganik akan dikelola menjadi berbagai hiasan rumah yang tentunya memiliki nilai jual yang tinggi yang mana secara tidak langsung juga membantu perekonomian warga di kertawangi sendiri.
Berbicara mengenai proses pengolahan sampah yang baik, ada satu hal yang tidak lupa untuk selalu diperhatikan. Yaitu asap yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah yang tentunya akan menyebabkan polusi udara, apalagi proses pembakaran sampah di butuuhkan waktu yang tidaklah sebentar.
Proses pembakaran sampah sendiri membutuhkan waktu dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 24.00. untuk itu, pemerintahan desa sendiri telah melalukan upaya agar tidak terjadi polusi udara dengan cara melalukan pembenihan dan penanaman pohon sebanyak 15 ribu pohon di sekitar kertawangi selama 2 tahun ini.
Adanya pengelolahan sampah yang baik seperti ini, seharusnya dapat menjadi contoh untuk beberapa desa di sekitar kertawangi, bahkan jika bisa jadi acuan untuk di jawa barat sendiri.