Mohon tunggu...
St Fadliyah Syiami
St Fadliyah Syiami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Gizi

Saya adalah mahasiswa tingkat 3 di bidang Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mau Hidup Sampai 100 Tahun? Pelajari Rahasia Makanan di Blue Zones

24 September 2024   11:37 Diperbarui: 24 September 2024   18:25 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejak dulu, manusia selalu mencari cara supaya bisa hidup sehat dan panjang umur. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, ditemukan beberapa tempat di dunia di mana penduduknya cenderung berumur panjang, tempat-tempat ini dikenal sebagai "Blue Zones". Di sana, banyak orang hidup hingga usia 100 tahun atau lebih. Para peneliti menemukan bahwa selain gaya hidup aktif dan lingkungan yang mendukung, pola makan mereka punya peran besar dalam menjaga kesehatan dan memperpanjang umur. Kali ini kita akan mengulas lebih lanjut apa itu Blue Zones, bagaimana pola makan di sana, dan pelajaran apa yang bisa kita ambil dari mereka. 

Konsep "Blue Zones" pertama kali diperkenalkan oleh seorang peneliti yang marupakan jurnalis National Geographic bernama Dan Buettner. Bersama tim ilmuwannya mereka melakukan identifikasi wilayah-wilayah di dunia yang banyak dari penduduknya dapat hidup hingga usia 100 tahun, seperti Okinawa di Jepang, Ikaria di Yunani, Nicoya di Kosta Rika, Sardinia di Italia, dan Loma Linda di California, Amerika Serikat. Salah satu temuan penting dari penelitian mereka adalah soal pola makan. Meskipun makanan di setiap wilayah berbeda sesuai dengan budaya dan lingkungan mereka, ada pola umum yang mendukung umur panjang, seperti mengutamakan makanan nabati, rendah protein hewani, dan menghindari makanan olahan. 

Di Okinawa, Jepang, yang terkenal dengan populasi tertua di dunia, penduduknya memiliki pola makan rendah kalori dan kaya makanan nabati. Mereka banyak mengonsumsi sayuran, tahu, rumput laut, dan ubi ungu yang disebut "imo". Selain itu, mereka mempraktikkan prinsip "Hara Hachi Bu", yaitu berhenti makan sebelum kenyang, yang membantu mengontrol asupan kalori. Daging dan ikan dikonsumsi dalam jumlah kecil, sementara protein lebih banyak berasal dari sumber nabati seperti kedelai dan kacang-kacangan. Pola makan ini kaya akan antioksidan yang membantu melawan penuaan dan mencegah penyakit. 

Di Sardinia, Italia, terutama di daerah pegunungan, banyak pria yang hidup lebih dari 100 tahun. Mereka mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan, seperti biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Roti gandum utuh, pasta, serta keju dari susu domba yang mereka konsumsi juga mengandung omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, mereka meminum anggur merah dalam jumlah moderat, yang kaya akan polifenol, zat antioksidan yang bisa melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Kebiasaan makan bersama dan menjalin hubungan sosial yang erat juga sangat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. 

Di Ikaria, Yunani, penduduknya jarang terkena penyakit serius seperti jantung atau demensia. Pola makan mereka mirip dengan diet Mediterania, yang banyak mengonsumsi minyak zaitun, sayuran, dan kacang-kacangan, serta jarang makan daging dan ikan. Mereka juga sering minum teh herbal seperti oregano dan rosemary, yang dipercaya baik untuk kesehatan jantung dan otak karena memiliki kandungan anti-inflamasi dan antioksidan. Selain itu, gaya hidup yang santai dan aktivitas fisik sehari-hari membantu mereka memperlambat penuaan. 

Di Nicoya, Kosta Rika, orang-orang lanjut usia tetap aktif dan makan dengan sederhana. Makanan utama mereka termasuk jagung, kacang-kacangan, dan buah tropis. Diet mereka kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan jantung. Salah satu makanan pokok mereka adalah "Gallo Pinto," yaitu campuran nasi dan kacang hitam, yang menjadi sumber protein nabati penting. Selain itu, air di daerah ini mengandung banyak kalsium, yang membantu menjaga kesehatan tulang seiring bertambahnya usia. 

Di Loma Linda, California, komunitas Advent Hari Ketujuh juga dikenal memiliki umur panjang. Banyak dari mereka memilih pola makan vegetarian atau semi-vegetarian, yang terutama terdiri dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Mereka juga menghindari alkohol dan rokok, sesuai dengan ajaran agama mereka. Life Style mereka menunjukkan bahwa kesehatan fisik, hubungan sosial, dan spiritual saling berkaitan dan penting untuk hidup lebih lama. 

Secara umum, pola makan di Blue Zones menekankan pada makanan berbasis tumbuhan yang kaya nutrisi dan antioksidan, serta porsi makan yang terjaga. Hal ini dipercaya mampu memperpanjang umur dan meningkatkan kualitas hidup. Meski tiap wilayah punya jenis makanan yang berbeda, prinsipnya tetap sama yaitu didominasi makanan nabati. Mengikuti beberapa kebiasaan makan dan gaya hidup dari Blue Zones ini bisa memberikan banyak manfaat kesehatan sehingga berumur panjang. 

Walaupun mungkin kita tidak bisa sepenuhnya mengikuti pola makan mereka, ada banyak pelajaran yang bisa diambil. Dengan fokus pada makanan alami, menjaga hubungan sosial yang baik, dan tetap aktif, kita bisa memulai langkah kecil menuju hidup yang lebih panjang dan sehat 

Referensi

Buettner, D. (2012). The Blue Zones: 9 Lessons for Living Longer From the People Who've Lived the Longest. National Geographic Books.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun