Mohon tunggu...
STEVIANI KEZIA MALEAKHI
STEVIANI KEZIA MALEAKHI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Happy reading everyone 😁

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hutan dan Sebuah Cerita di Dalamnya

9 Oktober 2024   23:26 Diperbarui: 15 Oktober 2024   20:52 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Di kala hari, ada sebuah desa kecil yang berada di tengah hutan yang bernama mysthaven. Banyak yang percaya hutan itu masih dihuni oleh sosok penjaga hutan yang konon katanya ia akan menampakan dirinya hanya kepada yang terpilih saja.

 Suatu malam saat bulan sedang bersinar sangat cerah, Gina, seorang gadis desa mendengar suara alunan musik yang merdu. Dengan rasa penasaran yang besar ia memutuskan untuk menyusuri jalan setapak yang begitu sunyi dan senyap, ia terus mengikuti kemana arah suara membawanya pergi dari rumah nya.

 Ketika Gina mulai menyusuri hutan, ia merasa ada sesuatu yang menarik perhatiannya, sebuah bunga yang bersinar. Lalu ia pun menghampiri bunga itu dan menyentuhnya, betapa terkejutnya ia. Bahwa ternyata bunga itu memicu bunga yang lain untuk bersinar entah apa yang sedang terjadi pikir Gina. Bunga itu membentuk sebuah jalan seolah seperti ada yang sedang ingin menunjukan arah kepadanya.

 Gina mengikuti arah bunga tersebut. Ia masih bertanya-tanya apakah ini nyata ataukah hanya sebuah mimpi? Hingga ada suara yang memanggilnya dengan bisikan lembut di telinganya. "Gina, akhirnya kau mengikuti arahku," suara itu berkata. Gina pun terkejut dan menjawab, "siapa itu? Dari mana asal suara itu? Tunjukan dirimu.

 "Aku adalah Sang Penjaga Hutan," jawab suara itu. Tiba-tiba ada seekor Rusa putih bercahaya yang muncul dihadapannya. "Kau adalah orang yang terpilih untuk dapat melihat aku".

 Dengan rasa taku Gina bertanya. "mengapa aku?"

 "Kau memiliki sifat pemberani dan hati yang tangguh Gina. Hutan ini memerlukan engkau untuk membantu kami agar hutan ini terjaga keseimbangannya." Kata Sang Penjaga.

 Sejak malam itu Gina menjadi penghubung antara dunia manusia dan alam. Sedikit demi sedikit Gina mulai memahami perilaku hewan-hewan disekitarnya. Ia menjadi simbol harapan bagi makhluk di dalam hutan.

 Suatu hari, Gina mendengar bahwa akan ada penebang hutan yang akan datang untuk menebang pohon disana. Dengan bantuan sang penjaga dan tekad kuat yang dimiliki Gina, semua makhluk di hutan memutuskan untuk bersama-sama mempertahankan tempat tinggal mereka.

 Ketika para penebang hutan tiba, Gina berada di depan diantara semua makhluk hutan. Para penebang terkejut melihat hal tersebut. Dengan rasa berani Gina menjelaskan semua kehidupan di dalam hutan mysthaven yang harus di jaga keberadaannya.

 Dikarenakan para penebang hutan mulai mengerti situasi mereka, Gina mengambil kesempatan untuk mengajak bekerja sama para penebang dalam membantu agar tidak merusak keseimbangan ekosistem hutan tersebut.

 Para penebang akhirnya setuju untuk menghentikan kegiatannya. Mereka mulai saling belajar untuk memanfaatkan sumber daya alam tanpa merusaknya.

 Sejak saat itu nama Gina mulai di kenal oleh para penduduk desa sebagai pelindung hutan. Serta, hubungan antara manusia dan makhluk hutan menjadi lebih terikat. 

Gina masih menjadi bagian dari mysthaven. Ia terus berkunjung untuk terus berjuang menjaga keindahan dan melindungi semua makhluk yang hidup di hutan itu, kisahnya menjadi inspirasi bagi warga desa untuk menjaga lingkungan tempat mereka berada.

 Hutan itu dan segala ceritanya tetap terjaga dan terpelihara keindahannya hingga saat ini, satu orang bisa menjadi satu suara dan membawa suatu perubahan yang sangat besar untuk tempat sekitarnya, selama hal itu sampaikan dengan tekad yang kuat dan keberanian serta ketulusan yang besar untuk alam, maka tidak akan ada hal yang mustahil untuk dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun