Mohon tunggu...
Stevi Syalawati
Stevi Syalawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Berusaha terus menulis dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ciri Khas Kerak Telor Yang Tidak Pernah Berubah

17 Oktober 2022   09:37 Diperbarui: 18 Oktober 2022   10:44 3324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (proses pembuatan Kerak Telor)

Jakarta - Setiap daerah mempunyai unsur budaya dan adat istiadat masing-masing, salah satu unsur budaya yang ada di setiap daerah adalah makanan tradisional. Seperti Kerak telor yang menjadi salah satu makanan khas Betawi yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1970-an.

Kerak telor memiliki keunikannya tersendiri, karena kerak telor ditemukan secara tak sengaja oleh masyarakat Betawi atau Batavia. Pada saat itu masyarakat mencoba membuat beragam makanan dengan memanfaatkan banyaknya buah kelapa kemudian tercipta kerak telor.

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat kerak telor adalah beras ketan putih, telur ayam atau bebek, ebi yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.

Selain itu, kerak telor dibuat tidak menggunakan kompor, melainkan anglo dan arang. Cara memasak dengan anglo ini digunakan untuk menjaga rasa khas dari kerak telor yang gurih dan legit. 

Ketika telur sudah setengah matang, wajan akan dibalikkan, sehingga posisinya menghadap panasnya arang dari sebuah anglo. Posisi itu dibiarkan beberapa saat sampai telur menjadi kerak. Proses itulah mengapa disebut dengan "kerak telor".

Kerak telor cukup mudah ditemukan, seperti pada tempat wisata kota tua, festival Pekan Raya Jakarta (PRJ), dan di setiap jalan Kota Jakarta. Untuk harganya, kerak telor bebek dibanderol Rp 25.000, sedangkan kerak telor ayam dibanderol Rp 20.000. 

Walaupun kini banyak fast food yang hadir di Jakarta, kerak telor tetap mempunyai tempat dihati warga Jakarta karena rasa khasnya yang tidak pernah berubah, maka dari itu sampai saat ini kerak telor tetap eksis di era modern ini dan dapat bersaing dengan makanan modern.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun