Mohon tunggu...
Rakha Stevhira
Rakha Stevhira Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan fakultas ushuluddin jurusan akidah dan filsafat Universitas Al-Azhar Kairo Mesir

Peminat kajian sufistik dan pemikiran islam

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Cintailah Dirimu!

17 Maret 2024   20:15 Diperbarui: 17 Maret 2024   20:17 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"أَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيرِ فَمَا قَامَ بِهِ غَيْرُكَ لا تَقُمْ بِهِ لِنَفْسِكَ"

"Buatlah dirimu santai dan beristirahat, tidak perlu merisaukan urusan tadbir (bekerja/berusaha). Sebab apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain, tidak ada gunanya kamu mengerjakannya untuk dirimu sendiri."

Bagi kita yang tinggal di kota metropolitan pasti merasakan bahwa lelah dalam menjalani kehidupan bukan hanya lelah secara fisik (dzahir) tetapi sudah merambah sampai kepada mental kejiwaan (batin).

Hiruk pikuk perkotaan, keadaan masyarakat yang cepat dan ramai dengan persaingan ketat mendapatkan pekerjaan, rekan serta atasan kantor yang toxic, serta standar hidup yang tinggi menjadikan kita terlampau stres yang dalam keadaan tersebut mungkin sudah masuk dalam kategori burn out.

Sepertinya ocehan serta celotehan gen z mengenai work life balance itu bukan hanya gurauan semata, tetapi justru itulah yang memang seharusnya menjadi hak bagi tubuh kita ketimbang mengejar ambisi tiada henti sampai-sampai melupakan kesehatan mental dan fisik.

Tercatat bahwa GDP per kapita kita pada tahun 2023 mencapai 5.1 ribu USD masih berbanding jauh dengan GDP per kapita Jepang yang sudah hampir menyentuh angka 40 ribu USD. Mengapa aku membandingkannya dengan negara Jepang? Karena Jepang tercatat sebagai negara yang mempunyai angka kematian penduduk yang tinggi dalam hal bunuh diri.

Bahkan di tahun 2022 kemarin yang sangat memilukannya sebanyak 315 siswa SMA bunuh diri. Dari hasil survei penyebab tingginya kasus bunuh diri di Jepang adalah karena terlalu kerasnya budaya bekerja dan belajar disana hingga melupakan kesehatan mental dan fisik.

Aku ingin sampaikan bahwa isu kesehatan mental yang marak diangkat belakangan ini bukan karena generasi yang mempermasalahnya itu lemah seperti yang banyak dikritik dan kemudian berujung pada banding membandingi dengan generasi-genarasi sebelumnya.

Sebelum gen z banyak menyuarakan hal ini justru negara Jepang sudah mempunyai masalah yang sama semenjak krisis 97 yang menyebabkan mulai maraknya kasus bunuh diri. Lebih jauh lagi pada abad 13 M Ibnu Athaillah sudah memberikan nasihat untuk tidak terlalu bersusah payah mengejar ambisi dalam hal bekerja hingga melupakan hak tubuh agar mempunyai waktu untuk rileks dan beristirahat. Karena tidak perlu kamu untuk dapat bisa mengerjakan segala hal, jika memang ada yang lebih berkompeten maka serahkan saja.

Ibnu Ajibah membagi tadbir (usaha) ini menjadi 3 macam. Pertama adalah tadbir yang tercela yaitu tadbir dimana kita memutuskan hak-hak tubuh dan waktu kita kepada sesuatu yang terlalu ambisius. Melupakan hak tubuh untuk rileks dan beristirahat serta tidak merawat kondisinya secara mental dan fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun