Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Mata Dadu

2 Januari 2023   21:32 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:33 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dadu. Sumber gambar: Kumparan.com

DUA MATA DADU

Matamu adalah matamu, saat bersanding terselip makna yang berbedah

Tak salah bila berada pada titik yang sama setidaknya melempar dua mata dadu

Bukanlah rumus yang tepat menentukan takdir.

Adanya aku sudah menjadi kabur pada setiap hitungan dadu. Apakah pantas menggantungkan dua manusia pada satu salib?

Harta dan takhta seakan berlimpah-ruah menarik pelatuk dan melepaskannya masih kupagut dalam

Kesenangan. Ahhhh,,,, aku bodoh. Sepenanggungan pun andalanku, berada pada siap dan laksanakan

Masih tetap aku yang menang

Dua dan empat terus bergulir, menahan dua hati atau empat nyawa menjadi habitus saat aku meledak

Iya meledak dari kekeliruanku, keliru bahwa aku keliru

Skenario masih di bawah kendaliku, siap dan laksanakan terus mempertajam ambisinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun